Senangnya Pedagang Makanan di Kantin SBC ULM Ini Dapat Bonus Transaksi Non Tunai

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Suriyati pedagang makanan di Kantin Student Business Centre (SBC) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) senang pernah dapat bonus hingga Rp 30.000 sehari dari transaksi non tunai.

Bonus ini didapatkan Suriyati dari pihak Bank penyedia layanan non tunai di kedainya dengan cara mengumpulkan setiap nota penjualan yang menggunakan transaksi non tunai.

"Kadang dari satu nota transaksi bisa dapat Rp 500 hingga Rp 1.000, jadi lumayan juga kalau sehari bisa dapat Rp 20.000 sampai Rp 30.000," kata Suriyati.

Baca: Ratusan Nelayan Unjuk Rasa ke Kantor Bupati dan DPRD, Ini yang Dituntutnya

Baca: Wow! Pukulan Hook Kiri Ngannou Ini Calon KO Terbaik Tahun 2017

Suriyati pemiliki Kedai Luthfiah ini merupakan satu dari 14 pedagang makanan lainnya di Kantin SBC ULM, para pedagang ini.

Para pedagang di Kantin SBC ULM ini sudah didukung dan dilengkapi electronic device capture (EDC) untuk mendukung gerakan non tunai di lingkungan kampus ULM.

Menurut pedagang makanan lainnya Mayang pemiliki Kedai Mayang, pada saat kantin paling ramai bisa membukukan 7 hingga 15 nota penjualan dengan transaksi non tunai dalam sehari.

Walaupun demikian menurut mereka tingkat transaksi non tunai di kedainya masih belum konsisten, terlihat dari jumlah transaksi yang sangat fluktuatif.

Baca: Begini Respons Taksi Daring Menanggapi Bergabungnya Taksi Konvensional di Aplikasi Online

Baca: Ramalan 2018, Prabu Jayabaya Melihat Bakal Kembali Terjadi Tsunami?

Baca: Ini 7 Jenis Pelat Nomor yang Diincar Polisi, Cepat Ganti!

Baca: Benarkah Saranjana Kota Gaib di Kotabaru yang Tak Kasat Mata, Begini Kisah-kisahnya

"Kadang ramai, kadang juga ada seharian yang tidak ada menerima transaksi non tunai sama sekali," kata Mayang.

Para pedagang di Kantin SBC ULM berharap pihak bank dan kampus bisa terus mempromosikan dan mendorong para civitas ULM untuk lebih aktif menggunakan fasilitas non tunai yang sudah tersedia.

"Sayang juga kalau sudah disediakan mesin (EDC) di sini kalau tidak dimanfaatkan. Untuk kami pedagang paling terasa positifnya itu tidak repot hintung uang kembalian," tambah Mayang.