Kontroversi Yerusalem
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj: Buang Saja Buku Pelajaran SD yang Tulis Yerusalem Ibu Kota Israel
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj: Buang Saja Buku Pelajaran SD yang Tulis Yerusalem Ibu Kota Israel
Buku yang dicetak para penerbit tersebut kemudian dibeli oleh sekolah atau orangtua peserta didik dan digunakan dalam pembelajaran. Ada indikasi, meski sudah berganti kurikulum 2013, namun ternyata masih banyak sekolah yang menggunakan Kurikulum 2006 “KTSP”.
Baca: Live Streaming Kompas TV Dubai Super Series Hari Ini, Perjuangan Hidup Mati Marcus/Kevin 16.00 WIB
Baca: Jadwal Siaran Langsung Dubai Super Series 2017 Hari Ketiga di Kompas TV, Ini Lawan 3 Wakil Indonesia
Baca: Nella Kharisma Tundukkan Raisa di Google, Penyanyi Dangdut ini Artis Paling Banyak Dicari Netizen
Baca: Hasil Dubai Super Series 2017 - Runner Up Grup A, Marcus/Kevin Melaju ke Semifinal
Baca: Inilah Sosok Riana Aslinya : Ungkap Rahasia Magicnya dan Awal Terjun ke Dunia Magician
Berdasarkan penelusuran, buku-buku itu diterbitkan oleh negara.
KPAI menyimpulkan buku-buku diterbitkan secara resmi oleh negara dalam hal ini oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional pada 2009.
Menurut dia, para penerbit buku, seperti Yudistira, Intan Pariwara, dan lain-lain, mencetak dan memperbanyak buku, lalu dijual.
Tujuan pembelian hak cipta nakah buku oleh pemerintah untuk menekan harga buku pelajaran agar murah.
Namun, dia menyayangkan, proses seleksi dan penilaian buku diduga memiliki kelemahan di penelaahan isi dan editan.
Untuk mengatasi hal itu dalam waktu dekat, KPAI akan bertemu pihak Kemendikbud. (*)
