Pria Cacat Dipukuli karena Dituduh Curi Susu Anak, Saat Sosoknya Terungkap Semua Orang Menangis
Melihat seorang pria penyandang cacat itu terjatuh namun masih memegangi kotak susu untuk anaknya yang sakit, orang-orangpun tertarik
Mereka kemudian menanyakan, susu di tangannya itu dia dapat darimana, pria cacat itu menjelaskan semuanya.
Awalnya pria ini tidak percaya, namun orang-orang mengatakan, “Lihatlah, pria ini cacat, bagaimana bisa dia mencuri dan kabur?”
“Ya, sudah pasti dia tidak mencuri, semua yang diceritakannya pasti benar, pencuri yang aslinya sudah kabur,” kata yang lain.
Akhirnya pria ini setuju dan ingin mengambil susu di tangannya, pria cacat ini segera memelas dan menceritakan kondisi anaknya di rumah.
Orang-orangpun segera membantunya dan mengatakan bahwa pria cacat ini harus diberi ganti rugi, karena dia sudah dipukuli walaupun tidak mencuri.
Dengan santainya pemilik susu itu berkata, “Ya sudah ambil saja susu itu, anggap saja itu ganti ruginya.” Lalu dia berjalan pergi.
Orang-orang merasa iba dan menyuruhnya untuk ke rumah sakit, dan ada yang bersedia membayarkan biaya rumah sakitnya.
Namun dia menolak, mengatakan bahwa dia ingin segera pulang dan merawat anaknya.
Diapun segera berjalan lambat sambil mendorong gerobaknya lagi.
Ayah malang ini, walaupun sulit, namun selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Sesungguhnya, mungkin seringkali tidak terlihat, namun orangtua kita diam-diam telah berkorban banyak dan sepenuh hati, demi anak-anaknya.
Seringkali sebagai anak, kita tidak pernah tahu pengorbanan yang dilakuan orangtua kita, tidak pernah terlihat dan disadari. Kita hanya tahu meminta, dan saat tidak diberi kita hanya tahu untuk marah bahkan membenci.
Kita mungkin akan tahu dan menyadari, nanti setelah kita juga menjadi orang tua atau setelah mereka tidak ada lagi.
Jadi selalu ingatlah untuk berbakti, ucapkan terima kasih dan balaslah kasih sayang mereka, selagi masih ada kesempatan. (SRIPOKU.com)
