Murid Aniaya Guru
Guru Tewas Dianiaya Siswa, Sekali Gebuk Pak Guru Budi Langsung Semaput, MHL Diduga Miliki Ilmu Ini
Keluarga besar SMA 1 Torjun (SMATor), Kabupaten Sampang, berduka. Guru tidak tetap (GTT) bidang seni rupa, Ahm
Menurut sumber di lokasi kejadian, korban saat itu mengisi pelajaran pada jam terakhir, sekira pukul 13.00 WIB.
Korban sedang memberikan materi pelajaran melukis untuk kelas XI dengan cara berkelompok di teras depan kelas, termasuk MHL.
Namun ketika pelajaran itu berlangsung dan siswa konsentrasi melukis, pelaku malah asyik mengganggu teman-teman dan kelompok lain.
Melihat tindakan pelaku, korban menegur dan meminta kembali ke tempatnya mengerjakan tugas yang diberikan.
Tapi pelaku tetap mengganggu, sehingga korban memperingatkan.
Jika pelaku masih tetap mengganggu temannya, maka wajah pelaku akan diolesi cat lukis.
Karena masih tetap mengganggu, lalu korban mendekati pelaku dan memoleskan kuas ke wajahnya.
"Saya kan sudah peringatkan kamu dari tadi berulang-ulang jangan mengganggu. Tapi kamu masih saja tidak mendengarkan, malah kian menjadi," ujar korban, seperti yang ditirukan seorang siswa.
Entah tidak terima dengan sangsi dari korban atau dirasuki rasa marah, kemudian pelaku berdiri mencekik leher korban dan memukul leher belakang korban, sehingga korban jatuh tersungkur ke lantai.
Kala itu korban bangkit berdiri dan pelaku berusaha untuk menghajar kembali, tapi dilerai siswa dan guru.
Dalam keadaan yang masih setengah sempoyongan, sejumlah guru membawa korban ke ruang kepala sekolah (kasek) untuk diistirahatkan, sekaligus korban menjelaskan duduk persoalan yang baru dialami dirinya.
Walau di tubuh korban tidak ada luka, mengingat kondisinya kurang memungkinkan, Kepala SMATor, Kabupaten Sapang, Mohammad Amat menyarankan agar korban pulang istirahat di rumah, tidak melanjutkan mengajar.
Korban pun akhirnya pulang.
Mati Batang Otak
Sampai di rumah, kondisi korban kian memburuk. Kepalanya pusing dan leher belakangnya sakit.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/kolase-ahmad-budi-cahyono-dan-siswa-mh_20180203_143738.jpg)