Ekonomi dan Bisnis

IHSG Memerah, Investor Banua Diminta Tidak Panik

Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memerah Selasa (6/2/2018). Sejak dibuka di sesi

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Ernawati
banjarmasinpost.co.id/kompas.com
ilustrasi 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memerah Selasa (6/2/2018).

Sejak dibuka di sesi pertama perdagangan IHSG merosot ke angka 6.505 melemah dibanding saat ditutup pada Senin (5/2/2018) di angka 6.589.

Bahkan pada Selasa (6/2/2018) bahkan IHSG sempat menyentuh angka terendahnya diangka 6.426.

Mengikuti IHSG, berbagai saham unggulan di kategori LQ 45 pun ikut lesu.

Seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sempat merosot 90 poin atau 2,38 persen, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melemah 80 poin atau 3,17 persen, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun tajam 325 poin atau 3,10 persen dan banyak lagi.

Baca: Link Live Streaming Badminton Asia Championship 2018 : Tim Thomas Indonesia Tanding Jam 18.00 WIB

Baca: Wall Street Panik, Ini Imbasnya Terhadap Mata Uang Rupiah

Tak hanya IHSG namun hampir semua komposit saham di berbagai negara juga memerah bahkan lebih parah dibanding IHSG.

Di antaranya indeks Dow Jones melemah 1.175 poin atau sekitar 4,61 persen, Hang Seng melemah 1.649 atau 5,12 persen, Nikkei melemah 1.071 poin atau 4,72 persen dan Nasdaq melemah 273 poin atau 3,78 persen.

Dijelaskan Senior Equity Brokerage MNC Sekuritas Banjarmasin Herry Wachiedin, selain karena isu kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, persoalan shut down government di Amerika Serikat juga menjadi kekhawatiran investor.

"Ini membuat investor lebih memilih menarik dananya untuk wait and see. Keadaan ini diprediksi masih bertahan sampai Rabu (7/2/2018) karena saham bluechip juga turun dalam," kata Herry.

Namun menurut Herry hal ini tidak seluruhnya berdampak negatif, karena setiap koreksi di pasar modal harus bisa dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi beli.

"Jadi ini seperti reset pasar dari awal lagi dan jadi kesempatan investor untuk masuk ke saham-saham yang bagus karena harganya sedang turun," kata Herry.

Untuk investor, di saat seperti ini Herry menyarankan untuk memilih saham-saham yang nemiliki fundamental perusahaan yang baik.

Baca: Tolak Lamaran, Mahasiswi Kedokteran Ini Ditembak Mati, Saat Sekarat Ini yang Terjadi

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Kreatif Pecahkan Masalah Teknis

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved