Ekonomi dan Bisnis
Indeks Saham Anjlok, Begini yang Terjadi pada Kekayaan Para Konglomerat Tanah Air
Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga membuat sejumlah saham konglomerasi ikut berguguran. Kekayaan para pemiliknya otomatis
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga membuat sejumlah saham konglomerasi ikut berguguran.
Kekayaan para pemiliknya otomatis ikut tergerus hanya dalam waktu yang singkat.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya.
Hingga penutupan perdagangan, Selasa (6/2/2018), saham itu ditutup melemah 275 poin atau setara 1,16% ke level Rp 23.525 per saham.
Baca: IHSG Memerah, Investor Banua Diminta Tidak Panik
Baca: Wall Street Panik, Ini Imbasnya Terhadap Mata Uang Rupiah
Baca: Tolak Lamaran, Mahasiswi Kedokteran Ini Ditembak Mati, Saat Sekarat Ini yang Terjadi
Baca: Saat Persidangan, Pelaku Bom Paris Bersikap Begini pada Hakim dan Keluarkan Kalimat Mengejutkan!
Sehingga, kekayaan Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono yang memiliki 11,62 miliar atau 47,15% saham BBCA langsung menyusut 16% hanya dalam sehari dari sebelumnya Rp 325,36 triliun menjadi Rp 273,36 triliun.
Demikian halnya dengan Anthoni Salim yang memiliki 434,08 juta atau setara sekitar 1,76% saham BBCA.
Kekayaannya melalui BBCA susut dari sebelumnya Rp 12,15 triliun menjadi Rp 10,21 triliun.
Sialnya, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) hari ini juga tak mampu berkelit dari penurunan. Saham INDF turun 150 poin ke level Rp 7.650 per saham.
Anthoni Salim memiliki 1,33 juta saham INDF secara langsung.
Artinya, kekayaan miliknya atas emiten konsumer itu menyusut 2% dari sebelumnya Rp 10,37 triliun menjadi Rp 10,17 triliun.
Menurut analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar, penurunan yang dialami indeks saham domestik masih cukup wajar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/seorang-warga-memantau-penggerakan-ihsg-lewat-monitor-komputer-di-kota-banjarmasin_20180109_170121.jpg)