Menguak Warisan Pengawal Soekarno

Mendadak Wali Kota Muncul Syarifuddin Kaget, "Pusaka dan Rumah Tua Bakal Dijadikan Museum"

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, ditemani sejumlah pejabat terkait lainnya tiba-tiba datang ke rumah tua tersebut.

Penulis: Edi Nugroho | Editor: Didik Triomarsidi
edi nugroho
WALI Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, melihat sebanyak 700 lebih benda pusaka milik Syarifuddin Noor di sebuah rumah tua di kawasan Jalan Teluk Kelayan, Banjarmasin Rabu (14/02/2018) lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Rabu (14/02/2018) lalu menjadi hari yang mengejutkan bagi ahli waris ratusan benda pusaka, Syarifuddin Noor, di sebuah rumah tua di kawasan Jalan Teluk Kelayan, Banjarmasin. Sebab, orang nomor satu di Kota Banjarmasin datang ke kediamannya.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, ditemani sejumlah pejabat terkait lainnya tiba-tiba datang ke rumah tua tersebut.

Baca: Aneh! Kepala Tiba-tiba Pusing dan Mau Muntah saat Lihat 700 Koleksi Pengawal Presiden Soekarno

Baca: Pakai Ritual Khusus, Ratusan Pusaka Tua Ini Harus Dimandikan Tiap Tahun, Hindari Aura Negatif

Baca: Jadwal Siaran Langsung Real Betis vs Real Madrid di SCTV Malam Ini: Lagi-lagi Faktor Ronaldo

"Ngga ada telepon dan kabar, tiba-tiba Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan rombongan pejabat datang ke rumah ini," kata ahli waris ratusan benda pusaka, Syarifuddin Noor, Minggu (28/2/18).

Menurutnya, wali kota mempunyai program sebagai salah satu kota pusaka di Indonesia yang masuk sebagai anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), Kota Banjarmasin kini telah merancang sebuah museum sejarah kota seribu sungai.

H Ibnu Sina bersama kepala SKPD terkait sengaja datang langsung ke rumah yang akan dibuat menjadi museum itu, agar bisa memastikan lokasi maupun bangunan rumah tersebut memang memiliki nilai sejarah dan layak untuk dijadikan museum kota ini.

"Rumah ini sangat cocok untuk dijadikan museum. Alhamdulillah kita dapat rumah ketika akan melakukan pembebasan lahan untuk pembuatan siring sungai," kata Ibnu Sina waktu itu.

Syarifuddin Noor di depan rumahnya di kawasan Jalan Teluk Kelayan, Banjarmasin.
Syarifuddin Noor di depan rumahnya di kawasan Jalan Teluk Kelayan, Banjarmasin. (edi nugroho)

Untuk keberadaan benda pusaka yang rencananya akan mengisi setiap ruang di musem tersebut, kata Ibnu, terlebih dahulu akan dibicarakan dengan ahli waris pemilik benda tersebut.

Pemko Banjarmasin sangat ingin mengelola benda-benda tersebut sebagai bagian dari sejarah kota ini.

"Benda pusaka yang ada di rumah ini pengelolaannya akan kita bicarakan dulu dengan pihak ahli warisnya. Kalau Pemko Banjarmasin sebenarnya sangat ingin mengelola benda-benda yang bernilai sejarah itu untuk koleksi dalam museum," terangnya.

Ditambahkan Syarifuddin, dirinya bersedia rumah tuanya dibangun meseum untuk ratusan benda-benda pusaka ini. Sebaiknya, nanti benda-benda pusaka dimasukkan dalam kaca sehingga orang tak bisa menyentuh.

"Saat ini pengunjung bisa menyentuh. Dikuatirkan nanti terjadi hal-hal tak dinginkan," katanya. (ogi).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved