Dilarang Malah Bawa Rezeki
Halaman Rumah Disangka Show Room Motor Bekas, Padahal Ini Faktanya
Kendaraan bermotor itu merupakan titipan para siswa MTs sebagian kecil siswa SMK.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Setahun ini halaman rumah Mahdini dipenuhi kendaraan bermotor roda dua berbagai jenis, paling banyak jenis matik.
Kendaraan bermotor itu merupakan titipan para siswa MTs sebagian kecil siswa SMK. Rumah Mahdini tidak jauh dari MTs Tanahlaut dan SMK Pelaihari.
Uniknya, Mahdini memarkir roda dua titipan para siswa itu sesuai jenis dan merek. Misalnya jenis Honda Scoopy dijejer mirip pedagang sepeda motor bekas.
"Sudah banyak yang bertanya harga sepeda motor ini. Disangka show room sepeda motor," ujar Mahdini.
Baca: Tak Mau Masuk Penjara Sendiri, Roro Fitria Bernyanyi dan Beberkan 5 Nama Artis yang Konsumsi Narkoba
Baca: Di Penjara, Pria Ini Didatangi dan Dicekik Fitri, Arwah Wanita Cantik yang Dicornya di Bak Mandi
Mahdini mengaku sekitar setahun ini menjadikan halaman rumahnya sebagai lokasi parkir. Itu setelah pihak sekolah melarang siswanya membawa masuk dan berkendara ke sekolah.
Bagi Mahdini, justru larangan sekolah terhadap siswa membawa sepeda motor menjadi berkah rezeki.
"Alhamdulillah, ada pendapatan dari jasa parkir roda dua. Ini sudah ada yang mengatur," katanya.
Mahdini sebelumnya usaha jasa layanan foto kopi dan alat tulis do halaman rumahnya. Ia mengaku sedang sepi.
"Halaman rumah saya, diminati siswa sebagai lokasi parkiran. Makanya jadi sekitar puluhan. Kalau tidak ada razia mencapai ratusan unit ," katanya.
Siap Pasang CCTV
Mahdini berkeinginan memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggannya. Itu karena dengan pelayanan maksimal pelanggannya tidak berpindah tempat.
Jasa menerima titipan kendaraan roda dua di kawasan Kelurahan Angsau itu tak hanya halaman rumah Mahdini.
"Ada dua rumah juga menerima jasa parkir dan lokasi lebih luas dari halaman rumah saya," kata Mahdini semringah.
Baca: Pesta Pernikahan Ricuh, Mempelai Wanita Ngamuk dan Tampar Teman Suami Gara-Gara Ini
Mahdini mengaku dua kali dikagetkan pengaduan siswa MTs dan SMK Pelaihari yang mengaku kehilangan sepeda motor di halaman rumahnya.
Itu hampir membuat jantungnya tak berdetak karena pengaduan kehilangan itu akan berdampak ganti rugi.
"Ternyata setelah dicari tak ketemu. Anak itu bukan parkir di halaman rumah saya. Tapi di tepi jalan dekat sekolahnya karena terlambat," katanya.
Baca: Tak Mau Masuk Penjara Sendiri, Roro Fitria Bernyanyi dan Beberkan 5 Nama Artis yang Konsumsi Narkoba
Mahdini mengaku akan memasang kamera perekam (CCTV) di kawasan halaman rumahnya untuk memantau gerakan keluar dan masuk pelanggannya.
Baca: Jadwal Semifinal Piala Gubernur Kaltim 2018: Persebaya vs Arema FC, Singo Edan Khawatir?
"Saya berencana dan menabung uang jasa parkir ini untuk beli kamera perekam. Sangat perlu dan layak, Saya dua kali kaget karena pelanggan mencari kendaraan tidak ketemu," katanya.
Dominan Siswa Mts
Perilaku pemilik sepeda motor yang memarkir kendaraan roda duanya di halaman rumah Mahdini paling dominan dari siswa MTs Tanahlaut.
Itu bisa dilihat dari seragam yang dikenakan para siswanya. Tak heran karena masih berusia belasan atau dibawah umur, kurang disiplin menaruh kendaraan.
Baca: Tak Mau Masuk Penjara Sendiri, Roro Fitria Bernyanyi dan Beberkan 5 Nama Artis yang Konsumsi Narkoba
Apalagi siswa yang kedatangannya hampir telat tiba ke sekolah, Mahdini mengaku sembarangan menempatkan posisi sepeda motor.
"Saya harus merapikan letak sepeda motor siswa yang telat. Termasuk layanan bonus mengamankan helm agar tidak terkena hujan. Penitipan helm ini tidak dipungut," katanya, Rabu (28/2/2018).
Baca: Wah, Maret Ini Garuda Indonesia Banting Harga Untuk Rute Ini, Cek Jadwalnya di Sini
Baca: Di Penjara, Pria Ini Didatangi dan Dicekik Fitri, Arwah Wanita Cantik yang Dicornya di Bak Mandi
Helm milik siswa itu diletakkan di depan deretan sepeda motor matik yang parkir. Itu pun sebenarnya helm khusus jenis honda Scoopy yang parkir terbuka.
Selama melayani jasa parkir sudah kali ketiga helm pelanggannya lenyap. Makanya Mahdini memberi tulisan peringatan kepada para pelanggan kehilangan helm bukan tanggung jawabnya.
Baca: Halaman Rumah Disangka Show Room Motor Bekas, Padahal Ini Faktanya
"Tiga kali helm lenyap di sini. Terpaksa saya memberi Rp 50 ribu kalau harga helm itu Rp 150 ribu. Padahal saya hanya memungut jasa parkir kendaraan bukan jasa parkir helm," katanya.
(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)
