Pada Masanya Beberapa Orkes Melayu Ini Menguasai Panggung Banua, Sekarang Kondisinya Seperti Ini
Di era tahun 1970-an hingga 1990, orkes melayu (OM) full Dangdut begitu menguasai panggung hiburan di tanah air, termasuk
Baca: Wow! Atlet Ini Bisa Berlari Cepat, Ternyata Tak Pakai Suplemen Mahal, Ini Rahasianya
Mereka berangkat ke sana naik truk.
"Pernah salah satu truk terbalik dan masuk jurang sewaktu mau main ke Muara Teweh tahun 1990-an. Dua orang bagian teknis peralatan, meningga dunia," ceritanya.
Ditambahkan oleh Din, selama bergabung dengan berbagai macam orkes di Banjarmasin, pernah mengiringi penyanyi dangdut nasional seperti Ike Nurjanah, Eri Susan, Evi Tamala, Rita Sugiarto, Chintya Sari, Mansyur S, Jihan Amir, Eva Bonita, Cucu Cahyati, Ine Chintya, Solid AG dan penyanyi anyar Ayu Ting Ting.
Lelaki kelahiran 12 Desember 1955 ini mengungkapkan, mulai berkurangnya job orkes dangdut memasuki tahun 2000-an.
"Mulai berkurang job dan sang pemilik, Anang yang beralih bisnis, menjual Orkes Arina ke saya di tahun 2000 seharga Rp 100 juta secara mencicil. Setelah saya beli peralatan musik, saya tambah dengan Surya Arina. Setiap kali Arina tampil, walau musim kemarau, tiba-tiba hujan turun. Jadi, di tambah Surya, supaya jangan hujan," ungkapnya.
Selama di kelola Din, pemain musik Surya Arina terdiri Udin bermain melodi, Dullah (bass), Mahfud (organ), Arul (gendang), Pani (tamborin), Atai (suling), Mani (rhytem) serta penyanyi terdiri Gani, Yuli Sanjaya, Din Sanjaya dan Nurhasanah.
Memasuki tahun 2010, job buat orkes full musik semakin sepi, hingga satu per satu bertumbangan seperti Anata, Calia, Mozhifa, Marasona. Kalaupun ada yang bertahan, hanya semi orkes atau personelnya ada tapi tak punya alat musik full Orkes.
"Bubarnya Orkes fulll peralatan musik akibat mulai boomingnya musik Organ tunggal serta marak musik dangdut tampil di acara di televisi nasional," kata bapak memiliki empat anak ini.
Masyarakat, lanjut dia, lebih memilih menyaksikan konser musik di televisi yang sangat glamour.
"Organ tunggal pun sewanya lebih murah, hanya berkisar Rp 1,5 juta sampai Rp 2,5 juta. Berbeda dengan sewa musik full antara Rp 30 juta- Rp 50 juta sekali tampil," ucap Din Jaya.
Sekarang ini, dia mengaku jarang menerima job. Acara HUT pemprov, kabupaten/kota setahun sekali atau pilkada lima tahun sekali atau perayaan tahun baru.
"Perayaan tahun baru 2018 di Siring Bekantan, Orkes Surya Arena diminta menghibur rakyat dengan sewa Rp 50 juta, itu juga sudah termasuk biaya panggung," ucapnya.
Dirinya masih bertahan mengelola full orkes dangdut seharga Rp 1 miliaran ini hanya kepuasan batin dan jiwa seni yang dimiliki keluar besarnya.
"Kalau berharap hidup dari musik ini, rasanya tak mungkin lagi dengan sepinya job," ucapnya.