Perngakuan Mengejutkan Prabowo Subianto Soal 'Cuci Otak' Dokter Terawan

Prabowo Subianto mengaku sudah tiga kali menjadi pasien terapi "cuci otak" Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat

Editor: Murhan
warta kota
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyapa warga Kota Depok, di Hotel Bumi Wiyata, di Jalan Margonda, Depok, Minggu (1/4/2018) sore. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Prabowo Subianto mengaku sudah tiga kali menjadi pasien terapi "cuci otak" Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Mayjen TNI dokter Terawan Agus Putranto.

Hal itu dijalankan Ketua Umum Partai Gerindra itu atas saran Dokter Terawan demi menyembuhkan vertigo yang dideritanya, seperti dilansir Tribun-Video.com dari Kompas.com, Kamis (5/4/2018).

Prabowo menyampaikan pernyataan itu di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

"Saya ini sudah tiga kali diterapi oleh Terawan. Saya tiga kali, mau yang keempat kali. Saya dulu, biasalah, orang sudah 60-an tahun," ujar Prabowo.

Baca: Pria Ini Jajakan 3 Wanita pada Pria Hidung Belang dengan Harga Rp 500 Ribu Per Orang!

Menurut pria 66 tahun itu, berkat bantuan Dokter Terawan, dirinya kini bisa kuat berpidato selama berjam-jam.

"Saya dulu vertigo, setelah itu periksa ke beliau, disarankan, bersihkan. Alhamdulillah, sekarang saya bisa 3 jam pidato," ucapnya.

Prabowo lantas terkejut mendengar kabar pemberhentian sosok yang luar biasa baginya itu dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Baca: Karena Puisi Sukmawati Massa Aksi Bela Islam 64 Tunggui Bareskrim Hingga Siapkan Tabligh Akbar

"Saya merasa prihatin, saya kaget. Tanpa mencampuri urusan IDI, saya kira dokter Terawan adalah putra bangsa yang luar biasa. Dan beliau sudah membantu dan menyelamatkan banyak orang di kalangan tentara yang saya tahu," kata mantan Danjen Kopassus itu.

Prabowo mengaku bangga terhadap Dokter Terawan karena metode penyembuhannya sangat bermanfaat dan terbukti membantu banyak prajurit TNI.

"Harusnya kita bangga, banyak orang di luar negeri ke sini kita punya sesuatu terobosan di bidang kedokteran di bidang teknologi, dirintis oleh seorang putra bangsa, harusnya kita bangga," ujar Prabowo.

Baca: Polemik Puisi Sukmawati Mencuat, Netizen Bandingkan Menteri Susi Pudjiastuti juga Pakai Konde

Diketahui, Terawan dipecat sementara sebagai anggota IDI selama 12 bulan.

Dalam surat IDI yang beredar, pemecatan terhadap Terawan berlaku sejak 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019.

Selain itu, rekomendasi izin praktik Terawan juga dicabut.

Ia dinilai melanggar kode etik karena dianggap mengiklankan dan memuji diri sendiri.

"Pelanggaran kode etik itu yang pasti kami tidak boleh mengiklankan, tidak boleh memuji diri, itu bagian yang ada di peraturan etik. Juga tidak boleh bertentangan dengan sumpah doker," ujar Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI Prijo Sidipratomo dalam wawancara yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (3/4/2018).

Baca: Hasil Latihan Bebas 1 MotoGP Argentina 2018 - Dani Pedrosa Tercepat, Valentino Rossi?

Metode "cuci otak" untuk mengatasi stroke yang dikenalkan Terawan juga menuai pro kontra.

Terapi dengan Digital Substracion Angiography (DSA) itu diklaim bisa menghilangkan penyumbatan di otak yang menjadi penyebab stroke.

"Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Tri Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas. Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan," aku Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie melalui akun Instagram-nya @aburizalbakrie.id.

Meski begitu, terapi "cuci otak" dikatakan belum teruji klinik dan terbukti secara ilmiah dapat mencegah atau mengobati stroke.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved