Misteri Saddam Hussein
Kisah Saddam Husein: Dianggap Diktator, Masa Kecilnya Tak Kenal Ayah dan Nyaris Tak Lahir ke Dunia
Saddam tak pernah mengenal ayahnya, Husein 'Abd al-Majid, yang menghilang enam bulan sebelum Saddam dilahirkan.
Penulis: Ernawati | Editor: Ernawati
Saddam Hussein dilahirkan di kota Al-Awja, 13 km dari kota Tikrit di Segitiga Sunni, dalam sebuah keluarga gembala.
Ibunya, Subha Tulfah al-Mussallat, menamai anaknya yang baru lahir itu "Saddam", yang dalam bahasa Arab berarti "Dia yang menantang".
Saddam tak pernah mengenal ayahnya, Hussein 'Abd al-Majid, yang menghilang enam bulan sebelum Saddam dilahirkan.
Tak lama kemudian, kakak Saddam yang berusia 13 tahun meninggal dunia karena kanker, sehingga ibunya mengalami depresi hebat pada bulan-bulan terakhir kehamilannya.
Ibunda Saddam berusaha membatalkan kehamilannya dengan mencoba melakukan bunuh diri.
Bayi Saddam kemudian dikirim ke keluarga paman ibunya, Khairallah Talfah, hingga ia berusia tiga tahun.
Invasi Irak 2003
Saddam Hussein sesaat setelah ditangkap pada Desember 2003.
Saddam disingkirkan oleh Inggris dan Amerika Serikat lewat sebuah invasi pada tahun 2003.
Invasi ini dilakukan dengan alasan bahwa Saddam mengembangkan senjata pemusnah massal, dan karenanya dianggap tergolong pihak yang melakukan serangan pada 11 September 2001 ke Gedung World Trade Center (WTC) New York.
Ketika itu, menara kembar WTC runtuh akibat ditabrak dua pesawat, sementara sebuah pesawat lain menerjang Departemen Pertahan Amerika Serikat (Pentagon). 
Kemarahan Presiden George W Bush dilampiaskan dengan menginvasi Afganistan dan Irak.
Rezim Taliban di Afganistan jatuh, pun demikian dengan Saddam Hussein di Irak. 
Keduanya dianggap sebagai sponsor teroris global.
Sistem pemerintahan di Afganistan berganti, demikian juga di Irak.
Saddam yang bersembunyi di bunker bawah tanah ditangkap pasukan gabungan Amerika Serikat pada 13 Desember 2003 dan sistem pemerintahan juga berganti. 
Pemerintahan interim (sementara) dipimpin Ibrahim al-Jaafari.
Jalal Talabani dari suku Kurdi dipilih sebagai pimpinan negara dan Saddam mulai diadili pada 19 Oktober 2005.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											