Berita Banjarmasin

Berkat Kai Asing Erick Petersen, Denmark Akan Bantu Alat Atasi Sampah di Banjarmasin

Dalam dikusi tersebut Duta besar Denmark untuk Indonesia Rasmus A Krestensen merasa terkesan dengan alam Kota Banjarmasin

Penulis: Edi Nugroho | Editor: Didik Triomarsidi
edi nugroho
Duta besar Denmark untuk Indonesia Rasmus A Krestensen, dalam diskusi masalah pembenahan kebersihan lingkungan, Senin (14/5/18) sore, di Rumah Ano Banjarmasin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Puluhan anggota komunitas, mahasiswa dan pecinta lingkungan hadir dalam diskusi masalah pembenahan kebersihan lingkungan bersama Duta besar Denmark untuk Indonesia Rasmus A Krestensen, Senin (14/5/18) sore, di Rumah Ano Banjarmasin.

Dalam dikusi tersebut Duta besar Denmark untuk Indonesia Rasmus A Krestensen merasa terkesan dengan alam Kota Banjarmasin yang katanya memiliki kemiripan dengan kota tempat ia dilahirkan.

Bahkan, dalam kunjungannya ke kota seribu sungai yang diprakarsa komunitas kaki kota Banjarmasin, pria yang akrab disapa Rasmus ini menyatakan, Kota Banjarmasin kini sudah masuk daftar pemerintah Denmark yang akan diberikan bantuan untuk penanganan masalah kebersihan lingkungan.

Baca: Jadwal Pengumuman Awal Puasa Ramadhan 2018, Insya Allah Bersamaan, Kamis 17 Mei 2018

Tak hanya itu, lanjutnya, pihak bank dunia pun berencana memberikan bantuan kepada Kota Banjarmasin.

"Bantuan yang akan diberikan nanti berupa teknologi dan pendidikan untuk menanggulangi sampah. Sedangkan untuk bantuan dari bank dunia, kini sudah masuk perencanaan," terangnya, Senin (14/5/2018).

Baca: Awal Puasa Ramadhan 2018 Diprediksi Rabu 16 Mei 2018 untuk Muslim di Amerika Serikat

Untuk diketahui, kedatangan Rasmus A Krestensen ke Bumi Kayuh Baimbai selain untuk memenuhi undangan tim kaki kota yang melaksanakan kegiatan Festival Nyawa Sungai, juga untuk melihat warga negara Denmark yang menetap di Kota Banjarmasin, Erick Petersen.

Baca: Sebentar Lagi Ramadhan 2018, Hilal Ternyata Ada yang Palsu dan Asli, Begini Cara Mengenalinya

Erick menikah dengan wanita asli Kota Banjarmasin bernama Maspun Kasran.

Hingga akhir hayatnya, Erick atau biasa dipanggil Kai Asing tetap menjadi warga Kota Banjarmasin dan kini dimakamkan di pemakaman di kawasan Banua Anyar, Banjarmasin Timur.

"Saat datang ke Banjarmasin, saya merasa seperti di rumah sendiri, karena di Denmark juga banyak sungai. Saya sekarang mengerti kenapa Erick senang tinggal di Banjarmasin dan melakukan penelitian tentang sungai dan jukung," ucapnya.

Masyarakat kota ini, katanya lagi, sudah sepantasnya untuk meningkatkan kebersihan lingkungan. Sampah dan limbah merupakan masalah besar. Dan masalah tersebut tidak hanya terjadi di Banjarmasin.

"Masalah sampah dan limbah itu perlu komitmen contohnya seperti larangan penggunakan kantong plastik, lalu membuat kain sasirangan dengan pewarna alami," pungkasnya. (ogi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved