Cerita Pengusaha Kayu Gaharu
Dianggap Pohon Gaib, Tak Gampang Temukan Pohon Gaharu di Hutan, Harus Sabar dan Luruskan Niat
Secara mistis, konon dupa gaharu dipercaya sejumlah orang dapat menderaskan rejeki, memperlancar karir, menarik pasangan, dan menolak bala.
Penulis: Salmah | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Selama ribuan tahun kayu gaharu telah digunakan manusia untuk berbagai keperluan, mulai dari wewangian, terapi kesehatan sampai hal berbau mistis.
Secara kesehatan minuman teh gaharu dapat menyembuhkan penyakit gangguan pernafasan dan pencernaan, membangkitkan napsu makan dan menambah energi.
Secara mistis, konon dupa gaharu dipercaya sejumlah orang dapat menderaskan rejeki, memperlancar karir, menarik pasangan, dan menolak bala.
Selain itu dupa gaharu juga dipercaya dapat digunakan membersihkan energi negatif di dalam rumah.
Seputar mistis tentang kayu gaharu, H Nurdin, pebisnis kayu gaharu di pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), Martapura, Kabupaten Banjar, tidak menampik adanya mitos tersebut.
Baca: Menikmati Khasiat Teh Gaharu Buat Detoksifikasi, dari Daun Gaharu Muda, Begini Cara Membuatnya
Meski demikian, ia enggan berkomentar. Baginya hal berbau mistis gaharu itu tergantung kepercayaan orang saja.
"Itu soal kepercayaan masing-masing orang. Pastinya saya tidak mau mengomentari hal itu, karena tidak mau mengarah pada hal dianggap syirik," alasannya.
Sementara dijelaskan Mushthafa, mahasiswa kehutanan ULM Banjarbaru, yang sering masuk hutan dalam rangka membantu penelitian mengungkapkan ia pernah mendengar hal mistis tersebut.
"Cerita saya dapat dari orang yang juga sering masuk hutan, memang tidak semua orang bisa mendapatkan pohon gaharu dengan mudah. Karena pohon gaharu dianggap pohon gaib," ujarnya.
Baca: Aroma Harum Menenangkan Pikiran, Begini Cara Pengusaha Martapura Meramu Dupa Berbahan Gaharu
Para pencari gaharu harus sabar dan meluruskan niat baik agar mendapat keberuntungan. Jika tidak, pencarian hasilnya akan nihil, sementara waktu dan tenaga telah terkuras.
"Ada kepercayaan bahwa umumnya pohon kayu gaharu mempunyai penjaga gaib. Jadi bisa saja saat dicari tidak ketemu, padahal sebenarnya pohonnya ada," ungkap Mushthafa.
Saat ditemukan pohonnya pun. Belum tentu setelah ditebang ada inti batang yang dicari. Padahal inti batang itu yang bernilai tinggi. Namun setelah dilihat tak ada.
"Itulah kepercayaan yang ada di sebagian masyarakat. Tapi pastinya di era modern ini teknologi budidaya tanaman sudah canggih, gaharu sudah bisa dibibitkan dan ditanam sebagai industri perkebunan," pungkasnya. (banjarmasinpost.co.id/dea)