Berita Internasional
Ngeri, Sepupu Razan Najjar Jadi Sasaran Tembakan Tentara Israel Ketika Wawancara Kematian Razan
Padahal Razan Najjar sudah melambaikan tangan kepada tentara Israel yang berjarak 100 meter darinya, sebagai tanda ia seorang perawat.
Penulis: Restudia | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penyebab kematian Razan Najjar kini menjadi pembicaraan di dunia.
Seperti diketahui, perawat cantik Razan Najjar yang masih berusia 21 tahun ditembak tentara Israel tepat di bagian dada.
Padahal Razan Najjar sudah melambaikan tangan kepada tentara Israel yang berjarak 100 meter darinya, sebagai tanda ia seorang perawat.
Razan Najjar kala itu berlari untuk menyelamatkan pendemo di Gaza.
Kini, sepupu Razan Najjar juga jadi sasaran.
Baca: Usai Pemakaman, Beredar Foto Wanita Tentara Israel Asal Amerika Penembak Razan Najjar, Ini Profilnya
Baca: Beredar Video Razan Najjar Diwawancarai, Inikah yang Memantik Amarah Israel Hingga Kerahkan Sniper?
Dalam sebuah wawancara yang diunggah oleh akun YouTube TRT World, Hadeel Najjar sepupu dari Razan yang juga seorang relawan menyebutkan bahwa para petugas medis di sana memang dijadikan target oleh para tentara.
"Sebagai pekerja medis, kami memiliki hak untuk dilindungi oleh hukum internasional," ungkapnya dalam wawancara tersebut.
"Saat kami ada di lapangan, kami menggunakan seragam dan ada tanda yang menunjukkan kami adalah pekerja medis."
Ia melanjutkan bahwa para pekerja medis di situ bukan bergabung melakukan konfrontasi, tetapi untuk membantu orang-orang yang terluka.
Pada saat melakukan wawancara ini, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan yang diduga mengarah pada sepupu Razan Najjar.
Baca: Saksi Mata: Razan Najjar Sudah Lambaikan Tangan, Tentara Israel Malah Menembaknya, Ini Kronologinya
Baca: Ibunda Razan al Najjar Mengaku Anaknya Memang Jadi Incaran Penembak Jitu Israel, Ini Kisah Pilunya
Syukurnya, peluru tak berhasil mengenai tubuhnya.
Meski ia sempat pingsan karena gas air mata.
Hal serupa diungkapkan teman Razan Najjar yang menyebutkan bahwa Razan dan kawan-kawan paramedis lainnya memang sengaja ditembak.
Koleganya tersebut menjelaskan, "Saat kami sampai ditempatnya Razan sudah dijadikan target, ia ditembak dibagian dada dan dua teman kami lainnya juga ditembak dan mendapatkan luka terserempet peluru."
Ia juga menjelaskan keadaan saat itu di mana Razan saat tertembak masih belum mengetahui bahwa ia tertembak.
