Ekonomi dan BIsnis

Jangkau Segmen Lebih Luas, Pengrajin Tenun Pagatan Andalkan Pemasaran Online

Apapun konsep dan bentuknya, jalur pemasaran secara digital nampaknya menjadi keharusan bagi pengusaha khususnya di sektor perdagangan

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Elpianur Achmad
Istimewa
Riska pamerkan produk Tenun Pagatan RS saat pameran produk lokal 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Apapun konsep dan bentuknya, jalur pemasaran secara digital nampaknya menjadi keharusan bagi pengusaha khususnya di sektor perdagangan untuk bisa relevan di zaman seperti sekarang ini.

Tak terkecuali bagi para pengrajin produk tradisional seperti kain tenun Pagatan di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang andalkan pemasaran digital untuk jual produknya.

Diakui beberapa pengrajin seperti Pemilik Tenun Pagatan RS, Riska Suharyani yang kini penjualan kain tenun Pagatan kreasinya didominasi via penjualan online.

Menurutnya, dari rata-rata 100 hingga 150 potong kain yang terjual, 70 persen transaksi penjualan dilakukan via online termasuk melalui akun jejaring sosial.

Baca: Live O Channel! Link Live Streaming Bali United vs Bhayangkara FC via Streaming O Channel-Vidio.com

"Paling banyak sekarang memang sudah melalui online dan paling laku untuk kain kisaran harga Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu perpotong," kata Riska.

Sesuai namanya, dengan rumah produksi di Pagatan, Tanah Bumbu, Kalsel, Riska menilai akses penjualan secara offline konvensional sangat terbatas karena alasan jarak.

Karena itu, jalur pemasaran online menurutnya sangat membantu usahanya untuk dapat terus kembangkan usaha.

"Karena untuk jualan biasa hanya di rumah produksi dan pameran-pameran belum bisa maksimal kalau tidak dibantu via online," kata Riska.

Via online, Riska dapat dengan mudah menjangkau segmen pembeli yang lebih luas dari seluruh daerah di Indonesia.

Dari sekian banyak variasi motif kain tenun Pagatan yang diproduksinya, Riska mengaku motif bergambar ikan adalah yang paling banyak dicari konsumen.

"Ikan paling banyak dicari, karena Pak Presiden Joko Widodo dulu sempat pakai tenun Pagatan yang motif ikan," kata Riska.

Pun demikian dengan pengrajin tenun Pagatan lainya Azis yang juga memproduksi kain khas Pagatan ini di rumah produksinya berlokasi di Jalan HM Amin, Desa Manurung, Pagatan, Tanah Bumbu, Kalsel.

Baca: Dibuka Pendaftaran CPNS 2018, Lulusan SMA & D3 Serta S1, Terbanyak Dicari Guru dan Tenaga Kesehatan

Dijelaskan Azis, 40 persen dari produksi kain tenun pagatannya dibeli oleh konsumen dari Pulau Jawa yang membeli via jalur online.

"Dari total itu 40 persen penjualan dikirim ke daerah Jawa, sisanya diluar itu dan di Kalsel sendiri," kata Azis.

Dari sekian banyak pilihan kisaran harga kain yang diproduksinya, Azis mengaku kain tenun dengan kisaran harga Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu perpotong.

Dijelaskan Azis, motif resmi daerahnya yaitu banyak terinspirasi dari kehidupan laut termasuk motif gelombang, gigi haruan, kapal dan motif ikan lainnya.

"Karena hiduo di pesisir, tentu motif dan corak juga seputar kehidupan laut dan perairan," kata Azis.

Walaupun demikian, motif lainnya seperti yang terinspirasi dari tumbuhan padi atau pohon kelapa juga tak jarang dijadikan motif Kain Tenun Pagatannya.

Harga Kain Tenun Pagatan hasil karya Azis yang diberi merek Salmah ini ditawarkan beragam mulai harga Rp 150 ribu hingga Rp 1 juta per potong.

Perbedaan harga ini menurut Azis ditentukan bahan benang yang digunakan dan tingkat kesulitan motif dan pola yang disematkan.

Untuk kain paling mahal Rp 1 juta per potong dibuat Azis dari benang sutera dan motif serta warna yang beragam.

Sedangkan untuk harga yang paling murah dibuat Azis dari benang berbahan katun yang modal bahan benangnya pun jauh lebih murah. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Kreatif Pecahkan Masalah Teknis

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved