Gempa Lombok

Tangisan Ustadz Yusuf Mansur Melihat Imam Tetap Shalat Meski Gempa Lombok Terjadi

Ustadz Yusuf Mansur menangis usai melihat Imam masjid yang tetap melanjutkan shalat di tengah gempa di Lombok

Editor: Murhan
Kolase Intagram
Ustadz Yusuf Mansur 

Tapi, imam itu lebih memilih melanjutkan shalatnya dan tidak meninggalkan makmumnya yang masih juga melanjutkan shalat.

Menurut Ustaz Yusuf Mansur, kebanyakan orang malah lebih sering bergeming dengan panggilan azan, dan malah fokus bekerja dan beraktifitas lainnya.

"Yaaa Allah... Nangis nih saya...

Yaaa Allah. Yaaa Allah. Yaa Allah. Kasih iman sebesar imam ini yaaa Allah. Bahkan lbh besar lagi.

Beliau, imam asy syuhada Bali. Ga bergeming walo boleh meninggalkan shalat saat gempa.

Mksh yaa Allah. Kami bertaubat. Kami justru lbh sering ga bergeming dg Panggilan Azan-Mu. Cuek. Ga perduli. Tetap aja kerja, bisnis, beraktifitas. Yaaa Allah.

Muliakan imam ini dan jamaah sana. Dan bantu kwn2 dan sdr2 kami di lokasi2 bencana. Selamatkan kami. Ampuni kami. Tolong kami," tulisnya.

Untuk diketahui, pusat gempa terjadi pada kedalaman 15 km dengan pusat gempa di darat 18 km barat laut Lombok Timur NTB qtau 22 km timur laut Lombok Utara NTBterjadi pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB.

Gempat di NTB Lombok, kondisi plafor Bandara ngurai rai berjatuhan
Gempat di NTB Lombok, kondisi plafor Bandara ngurai rai berjatuhan (tribunnews.com/willie)

BMKG pun langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Pukul 20.00 WIB, BMKG menyatakan peringatan dini tsunami telah berakhir.

Dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tsunami memang terjadi di pantai tetapi kecil hanya setinggi 9-13 cm.

Pengendara sepeda motor melintas dekat rumah yang roboh pascagempa di Desa Bentek, Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018)
Pengendara sepeda motor melintas dekat rumah yang roboh pascagempa di Desa Bentek, Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018) ((ANTARA FOTO/ AHMAD SUBAIDI))

Gempa tidak hanya terasa di wilayah NTB, tetapi juga di Bali hingga Nusa Tenggara Timur.

BNPB mendata, lokasi paling parah terdampak gempa, yakni Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram.

Proses evakuasi warga di Gili Trawangan,  NTB,  Senin (6/8/2018).
Proses evakuasi warga di Gili Trawangan, NTB, Senin (6/8/2018). (Ditpolair Polda NTB)

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) melaporkan bahwa hingga Senin (6/8/2018) pagi, tercatat ada sekitar 127 gempa susulan yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

" Gempa Bumi Lombok magnitudo 7 sampai pukul 07.00 WIB tercatat sebanyak 127 gempa bumi susulan," demikian keterangan resmi yang diperoleh dari BMKG.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved