Hari Kesaktian Pancasila
Tak Digubris, Ucapan Soeharto ke Soekarno Sebelum Tumbang Saat Terjadi G30S/PKI Ini Terbukti
lebih dikenal sebagai G30S/PKI. Bahkan, peristiwa itu difilmkan lewat Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Malam ini, 30 September 2018 diingat sebagai momen G30S/PKI. Ya, sejumlah jenderal Angkatan Darat diculik pada tanggal 30 September 1965.
Peristiwa itu kemudian lebih dikenal sebagai G30S/PKI. Bahkan, peristiwa itu difilmkan lewat Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.
Baca: Jadwal Tayang & Link Live Streaming TVOne Film Penumpasan Pengkhiatan G30s/PKI Malam Ini
Sampai saat ini, peristiwa G30S/PKI tersebut masih menjadi kontroversi.
Meski demikian, sejumlah tokoh pun juga pernah berbicara mengenai peristiwa itu, dan berbagai hal yang melatarbelakanginya.
Itu seperti yang disampaikan oleh seorang politisi yang pernah menjabat sebagai anggota MPR RI, Pontjo Sutowo.
Kisah itu disampaikan Pontjo dalam buku berjudul "Pak Harto, The Untold Stories".
Dalam buku itu, Pontjo menceritakan, suatu saat menjelang Konferensi Tingkat Tinggi APEC pada tahun 1994, dia pernah hanya berdua dengan Soeharto.
Baca: Jepang vs Indonesia? Hasil Akhir Jepang vs Oman di Perempat Final Piala AFC U-16 2018, Skor 2-1
Kala itu, Soeharto sedang melakukan inspeksi persiapan acara di Istana Bogor.
Ruangan demi ruangan yang ada di Istana Bogor pun mereka lewati.
"Saya lewat sini bersama Bung Karno. Saya berbicara sangat dekat dengan Bung Karno untuk menyampaikan bukti keterlibatan Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam pemberontakan bersenjata," kata Pontjo menirukan ucapan Soeharto kala itu.
Pontjo menyebutkan, saat itu Soeharto mengaku sudah membawa barang bukti berupa senjata Tjung yang berhasil dirampas dari tangan Pemuda Rakyat di Lubang Buaya, setelah RPKAD masuk ke wilayah Halim.
"Bantuan senjata jenis ini dari RRC mengemuka ketika PKI mengusulkan dipersenjatainya kaum buruh dan petani sebagai Angkatan Kelima," ujar Pontjo.
Baca: Jadwal MotoGP Musim 2018 Padat, Cal Crutchlow Tak Setuju Tes Akhir November di Jerez
Saat itu, Presiden Soekarno dalam kondisi sangat berkuasa.
Oleh karena itu, Soeharto pun berusaha meyakinkan Soekarno bahwa dirinya tidak bermaksud merebut pengaruh, dan kekuasaan dari tangan Soekarno.
Soeharto juga ingin menunjukkan bahwa PKI-lah yang berada di balik semua itu.
