Bisnis Ekspedisi Lokal Makin Terjepit, ini Penyebabnya

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sektor usaha bidang logistik khususnya ekspedisi berorientasi lokal terus menurun, dimana hampir separuh bisnis lokal di bidang ini sudah banyak tidak beroperasi.

Menurut Ketua DPW Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Kalsel, Achmad Suhanto dari total 60 anggota Asperindo Kalsel, hanya kurang lebih 30an usaha yang masih berjalan optimal.

"Sudah tinggal sedikit, tinggal separo saja yang aktif sekarang ini," terangnya.

Menurutnya penurunan aktivitas bisnis ekspedisi lokal Kalsel tertekan kemajuan bidang informasi teknologi (IT) yang semakin menggantikan peran bisnis ekspedisi.

Baca: Kotak Hitam Lion Air JT 610 Ditemukan, Ini Fakta Isi Kotak Hitam AirAsia QZ8501 Jatuh Dekat Kalteng

Baca: Ini Pekerjaan Ustadz Abdul Somad Sebelum Jadi Dai Kondang: Mamak Tanya Berapa Hutang di Kairo

Baca: Warga Alalak Kaget Temukan Jejak Misterius, Yahdi : Tapaknya Mirip Tuyul

Baca: Sekali Kencan Rp 800 Ribu, PSK Online Didominasi dari Banjarmasin, Mahasiswa Pun Ada

Baca: Kejagung RI Selidiki Dana Hibah Pilgub Kalsel 2015, Sekdaprov dan Ketua Kalsel Dimintai Keterangan

Baca: Meldi Mau Berdamai dengan Dewi Perssik, Hotman Paris: Nanti Kamu Viralnya Berkurang Dong?

Yaitu pada jasa pengiriman dokumen yang menurutnya bisa mencapai belasan kilogram perhari kini hampir tidak ada karena populernya dokumen paperless.

"Dulu banyak sekali sekarang ada paling satu dua lembar pengiriman dokumen ini," kata Ahmad Suhanto.

Hal ini sudah menekan omzet bisnis ekspedisi lokal hingga mencapai 60 persen setiap tahunnya.

Selain itu, menurunnya aktivitas bisnis industri batu bara dan karet dibanding bertahun lalu juga dinilai menurunkan omzet usaha bisnis ekspedisi karena minimnya layanan pengiriman logistik antar daerah di Kalsel.

Saat ini menurutnya hanya bisnis ekspedisi yang miliki cakupan nasional yang bisa terus bertumbuh karena mengandalkan layanan pengiriman antar pulau. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)