Berita Banjarbaru

BREAKING NEWS - Dua Bocah Kakak Adik di Banjarbaru Ini Tewas Tersambar Petir Saat Bawa Ponsel

Dua kakak beradik di Jalan Bina Putra Kelurahan Guntung Payung Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Senin, (28/1) sore tewas usai tersambar petir

Penulis: Aprianto | Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/aprianto
Suasana rumah duka di Jalan Bina Putra Kelurahan Guntung Payung Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Senin, (28/1) sore. 

BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU - Dua kakak beradik di Jalan Bina Putra Kelurahan Guntung Payung Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Senin, (28/1) sore tewas usai tersambar petir.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.35 WITA ini mengakibatkan Febrian (13) dan Revaldi (9) meninggal dunia. Keduanya merupakan kakak beradik.

Berdasarkan data yang dihimpun, sebelum kejadian keduanya sedang bermain bersama dengan rekan-rekannya di tanah lapang di Jalan Bina Putra RT 07 Kelurahan Guntung Payung.

Baca: Ashanty Bilang Jahat ke Azriel Hermansyah yang Beri Kritik, Anak Anang Hermansyah Itu Langsung Kabur

Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Pekan 24 di RCTI - MNC TV : Liverpool vs Leicester

Baca: Setelah Ahok Bebas Giliran Ahmad Dhani Masuk Penjara Atas Kasus Ujaran Kebencian pada BTP

Saat itu kondisi sedang mendung dan kedua korban sedang membawa ponsel. Selanjutnya terdengar suara guntur disertai dengan kilatan petir.

Lurah Guntung Payung Ma'ruf Rizani membenarkan dengan peristiwa adanya dua anak yang tersambar petir.

"Ada dua anak yang meninggal dunia. Lokasi kejadiannya berada di RT 07. Sementara dua korban yang meninggal dari RT 10," katanya.

Sementara itu, tiga anak menjadi korban tersambar petir di Jalan Santa Marga RT 07 Kelurahan Guntung Payung Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru, Senin, (28/1) diduga karena ada ponsel di sakunya .

Kapolres Kota Banjarbaru AKBP Kelana Jaya melalui Kapolsek Banjarbaru Barat Kompol Syaiful Bob mengatakan peristiwa tersambarnya tiga anak terjadi sekitar pukul 15.30 WITA.

"Tiga orang anak tersambar petir di pinggir lapangan bola di bawah pohon di jalan Sapta marga Rt 07 Rw 02 Kelurahan Guntung Payung Kecamatan Landasan ulin," katanya.

Suasana di rumah duka pasca musibah.
Suasana di rumah duka pasca musibah. (Polsek Banjarbaru Barat)

Lokasi kejadian dikatakannya saat anak-anak berada di tanah lapang yang biasa digunakan bermain bola.

Saat itu, anak-anak sedang berada di bawah pohon sedang makan rambutan. Sebelum kejadian, di dalam saku korban ada ponsel.

"Saat itu saksi merdengar suara petir dan kemudian ada anak yang memberitahukan ada orang tertembak petir dan saksi langsung mendatangi lokasi dan menolong korban ke depan rumahnya," bebernya.

Selanjutnya tiga korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Dua orang tidak bisa tertolong dan satu korban masih dalam perawatan medis.

Korban Tak Mengira

Rizal Ramadhan (11) terbaring di atas brancar di IGD RSUD Banjarbaru, Selasa (28/1/2019) petang, tepatnya obesrvasi bedah.

Dia tampak dielus elus kepalanya oleh Sutri (32). Tampak juga disampingnya Rajidin (33) beserta keluarganya.

Warga Jalan Saptamarga Blok D, Kelurahan Guntung Payung Banjarbaru ini tak habis pikir dan tak menyangka akan ada petir.

"Sebab waktu itu gak hujan. Tapi memang cuaca ya mendung. Tadi saya pas tidur tiba tiba suara petir mengggelegar. Ya keluar rumah ada nenek ya Rizal bilang lalulangsung ke lokasi mengamankan Rizal," kata sang ayah, Rajidin.

Menurutnya, ketika itu Rizal sudah setengah sadar dan sudah dilakukan evakuasi ke RSUD Idaman Banjarbaru.

"Tapi ada kawannya berdua yang tak bisa diselamatkan," kata Rajidin.

Dari pantauan, Rizal Ramadhan tampak sudah siuman. Sesekali dia meminta antar mamanya ke toilet untuk kencing.

"Saya gak ingat pas kejadian teman saya berdua itu. Sebab saya pingsan om. Saya ingat ya sebelum kejadian saja Yang berdua kawan saya itu hp menunggu main hp diatas sepeda kayuh. Kami begayaan ae," kata Rizal.

Anak kedua dari tiga bersaudara, tersebut menceritakan kejadiannya begitu cepat.

" Saya lihat petir dan langsung saya tersungkur ke aspal dan gak ingat lagi saya karena pingsan, " cerita bocah yang masih duduk di SDN Guntung Payung 2 kelas V tersebut.

Dia mengaku, sebelumnya memang janjian di lapangan belakang rumah sore hari untuk main bola.

Sementara sang ibu Sutri tampak habis sadar dari stok. Sesekali dia memegang kakinya Rizal.

"Tadi kakinya Rizal dingin kayak es. Makanya diselimuti ini. Kepalanya benjol mungkin karena benturan aspal," kata Sutri.

Rizal, kehilangan teman bermain ya, Muhammad Syahril Situmorang Pebri Bin Niko Bonardo Situmorang dan Muhammad Refaldi.

Keduanya adalah kakak beradik. Ditengara keduanya terkena sambaran petir di bawah pohon ketika berada di atas sepeda kayuh sambil bermain Handphone.

Keduanya tepat di bawah pohon sedang makan rambutan dan di dalam saku korban ada Hp.

Saat itu saksi merdengar suara petir dan setelah itu saksi ada seorang anak - anak memberitahukan ada orang tertembak petir dan saksi langsung mendatangi tempat kejadian perkara dan menolong korban mengkat kedepan rumah saksi.

Tiga Korban langsung di bawa kerumah sakit yang satu dapat tertolong namun dua tidak dapat tertolong lagi di nyatakan meninggal dunia. (banjarmasinpost.co.id/aprianto/nurholis huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved