Berita HSS

Cegah DBD Meluas Pemkab HSS Laksanakan Bersih-bersih Serentak di Sekolah, Langsung Dipantau Bupati

Mencegah korban demam berdarah dengue terus bertambah, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah melaksanakan kegiatan bersih-bersih serentak

Penulis: Hanani | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/hanani
Gotong Royong bersih-bersih lingkungan sekolah Siswa SMPN 1 Kandangan, Jumat (‎1/23/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Mencegah korban demam berdarah dengue terus bertambah, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah melaksanakan kegiatan bersih-bersih serentak di lingkungan sekolah, yang dilaksanakan di Kecamatan Kandangan, Jumat (1/2/2019).

Kegiatan bersih-bersih meliputi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui berish-bersih pekarangan sekolah dan ruang kelas dari sampah tak terpakai, pot bunga, hingga membersihkan kembali saluran air di lingkungan sekolah, yang tersedimentasi dan membuat tersumbatnya aliran air dan menimbulkan genangan.‎

Pantauan banjarmasinpost.co.id, salah satu sekolah yang melaksanakan aksi tersebut adalah SMPN 1 Kandangan.

Semua siswa dan para guru dikerahkan melakukan bersih -bersih tersebut.

Sekitar pukul 10.00 wita, Bupati HSS H Achmad Fikry didampingi Kepala Dinas Kesehatan Siti Zaenab dan Kepala SMPN 1 Kandangan, memantau kegiatan siswa dan guru tersebut.

Baca: Wanita Aceh Ini Menikah 100 Kali, 99 Suaminya Tewas di Malam Pertama, Ganasnya Racun Sang Nenek!

Baca: Setelah Via Vallen, Jerinx SID Serang Anang Hermansyah, Ashanty Marah-Marah di Instagram

Baca: Kekasih Deddy Corbuzier, Sabrina Ajak Perempuan Lawan Cat Calling, Simak juga Kisah Kevin Liliana

Baca: Heboh! Beredar Video Penampakan Buaya Besar di Sungai Barito, Petugas Pun Menyisir, Ini Faktanya

Kepala SMPN 1 Kandangan, Rosalina mengatakan, upaya menjaga kebersihan sekolah sebenarnya rutin dilakukan tiap hari.

Namun, gerakan lebih intensnya hari ini dilakukan.

"Kalau hari ini kami membenahi saluran air, dengan tujuan agar aliran pembuangan air lebih lancar dan tak ada yang tergenang," katanya.

Diakui, pada 2019 ini ada 10 siswa yang terinfeksi virus DBD dan sembilan di antaranya sudah sembuh, setelah mendapat perawatan di rumah sakit.

"Soal penularannya, kami tak mengetahui apakah di lingkungan tinggalnya, atau tempat lain. Yang jelas untuk kebersihan, dihari biasapun dilakukan bersi h-bersih,"katanya.

Sebelumnya, Bupati HSS H Achmad Fikry menyatakan, gerakan serentak bersih-bersih dilaksanakan di sekolah, karena kebanyakan korbannya adalah anak sekolah berusia 13 sampai 15 tahun.

Bupati berharap, gerakan bersih-bersih lingkungan serentak ini tak hanya di sekolah.

Tapi juga dilaksanakan di lingkungan rumah masing-masing, dimulai dari keluarga, lingkungan RT hingga desa/kelurahan masing masing di seluruh kecamatan.

"Mengapa harus bersih-bersih? Karena lebih efektif mencegah berkembangnya jentik ketimbang fogging. Kalau fogging, hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak membasmi jentiknya. Selain itu dampak obat pestisidanya tidak baik untuk kesehatan," kata Fikry.

Dia pun mengimbau warga, agar secepatnya membawa anak atau anggota keluarga ke puskesmas terdekat atau rumah sakit, jika ada yang mengalami demam tinggi, untuk mencegah meninggal dunia karena virus nyamuk dengue tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved