Pilpres 2019

Kader PSI Sulsel Ramai-ramai Undur Diri, Penyebabnya Tak Transparan Hingga Larangan Berpoligami

Partai yang dinakhodai Grace Natalie ini merupakan partai baru yang lolos verifikasi KPU untuk melaju ke Pemilu 2019.

Editor: Didik Triomarsidi
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (Ketum PSI) Grace Natalie, memberikan keterangan kepada wartawan usai diperika sebagai saksi oleh Direskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018). Pemeriksaan tersebut guna mengklarifikasi tuduhan menolak Peraturan Daerah (Perda) Syariah terkait laporan dari Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia pimpinan pengacara Eggy Sudjana. 

Dia mengatakan, PSI sebagai partai baru tidak seperti partai lainnya yang memiliki dan mengelola dana operasional. Di PSI, semangat anak muda yang menjadi modal utama untuk pergerakan.

"Ini adalah seleksi alam dalam ber-PSI. Tidak ada tempat untuk cara-cara dan paradigma lama, sebagaimana kata Soekarno: yang tak murni, terbakar mati,"jelasnya.

"Imbauan saya bagi yang menyatakan mengundurkan diri terutama caleg agar menyampaikan pernyataan tertulis kepada DPD PSI Pare-Pare agar partai dapat bersikap ke KPUD setempat,"tandasnya.

Bukan Kasus Pertama di Sulsel

Pengunduran diri kader dan caleg PSI sudah kesekian kalinya di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ketua PSI Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Nadir Amir, disusul Ketua PSI Gowa, Muhammad Ridwan, sebelumnya juga memilih mundur.

Penyebab kader dan caleg PSI ramai-ramai mundur di Sulsel beragam, ada protes pernyataan Ketua Umum Grace Natalie hingga persoalan duit partai.

Sebelumnya, Ketua DPD PSI Gowa Muhammad Ridwan memilih mundur dari partai tersebut. Calon legislatif (caleg) PSI DPRD Sulsel ini mundur gegara tidak sependapat Ketua Umum PSI Grace Natalie yang tak mendukung Peraturan Daerah (Perda) Syariah.

Sebelumnya, Ketua DPC PSI Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Nadir Amir, memilih mundur karena tak sepaham pernyataan Grace terkait larangan poligami.

Ridwan menjelaskan pernyataan Grace tidak memperhatikan kultur kedaerahan.

"Setiap daerah masing-masing punya kultur berbeda-beda, baik pemahaman agamanya, dan lainnya. Keluarga juga mempertanyakan kenapa PSI begitu," kata Ridwan.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sulsel Fadhli Noor, menanggapi mundurnya kader sekaligus caleg PSI Bone dan Gowa.

Menurut Fadhli Noor, mundur dalam partai politik biasa saja. Ia mengaku tidak khwatir jika dua kader PSI di Sulawesi mundur.

"Mundur biasa saja. DPD Gowa memang vakum sudah lama sambil menunggu DPW menyiapkan pengganti," kata Fadhli, Senin (17/12/2018).

Fadhli mengatakan, saat ini DPW PSI Sulsel sudah menyiapkan pengganti. Alasan itulah membuat mereka mundur.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved