Berita Nasional
Siap Donorkan Sumsum Tulang kepada Ani Yudhoyono, Ini Risiko yang Ditanggung Pramono Edhie
Sempat menjalani perawatan di ICU National University Hospital Singapura, Ani Yudhoyono kini sudah kembali ke ruang perawatan normal.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono masih menjalani perawatan di National University Hospital Singapura karena kanker daerah.
Sempat menjalani perawatan di ICU National University Hospital Singapura, Ani Yudhoyono kini sudah kembali ke ruang perawatan normal.
Namun, usai keluar dari ICU, Ani Yudhoyono harus menjalani serangkaian tes sumsum tulang belakang.
Hal tersebut diungkapkan oleh menantu Ani Yudhoyono, Annisa Pohan, dalam postingan Instagramnya kemarin (6/4/2019).
Baca: Ivan Gunawan Saingi Kemesraan Shaheer Sheikh Pada Ayu Ting Ting, Lihat Perhatiannya Pada Ibu Bilqis
Baca: Momen Raffi Ahmad Kisahkan Mantan Dari Tyas Mirasih Hingga Yuni Shara Pada Nagita Slavina
Baca: Vanessa Kecewa Dibooking Menteri Rp 60 Juta untuk Short Time, Hanya Terima Rp 35 Juta
Baca: Luna Maya Menyapa Hangat Syahrini dan Doakan Langgeng Bikin Heboh, Dipertemukan Raffi Ahmad
Ya, kemarin Annisa Pohan mengunggah foto yang menunjukkan aktivitas Ani Yudhoyono saat keluar dari ruang ICU.
Jika saat berada di ruang ICU Ani Yudhoyono tak bisa ditemani cucu tertuanya, Almira Yudhoyono, kini Ani Yudhoyono sudah bisa bersua kembali dengan anak tunggal Agus Yudhoyono tersebut.
Meski tampak pucat, Ani Yudhoyono terlihat berusaha tersenyum kala ditemani oleh Almira Yudhoyono.
Baca: Kasus Mutilasi Guru Honorer Kediri, Polisi Buru Dua Pelaku, Curigai Berasal dari Komunitas Budi
Begitu pula dengan Almira Yudhoyono yang setia mengantar serta mendampingi sang Nenek tanpa menunjukkan raut wajah sedih sama sekali.
"Akhirnya Aira bisa menemani Memo langsung dan kesempatan foto dengan Memo setelah kembali ke kamar perawatan .
"Foto kedua dan ketiga adalah saat Aira mengantar Memo dari keluar ICU menuju kamar perawatan," tulis Annisa Pohan dalam postingannya.
Namun rupanya perjuangan Ani Yudhoyono tak berhenti di situ saja.
Setelah keluar dari ICU, Ani Yudhoyono harus menjalani tes sumsum tulang belakang lagi.
Ini adalah kali kedua Ani Yudhoyono menjalani tes sumsum tulang belakang.
"Foto terakhir adalah sesaat setelah Memo menjalani Bone Marrow Puncture (tes sumsum tulang belakang) yang kedua," lanjut mantan presenter olahraga ini.
Tak lagi perlu mencari, pihak keluarga sudah menemukan pendonor sumsum tulang bekalang untuk Ani Yudhoyono.
Baca: Sahabat Mulan Jameela, Umi Pipik Soroti Istri Reino Barack, Syahrini Sembari Santai di Kafe
Adalah adik Ani Yudhoyono sendiri, Pramono Edhie Wibowo, yang akan mendonorkan sel sumsum tulang belakangnya kepada sang Kakak.
Hal tersebut diungkapkan oleh Agus Yudhoyono dalam pemberitaan yang dimuat di Kompas.com pad 28 Maret 2019 lalu.
Menurut penuturan Agus Yudhoyono, pamannya tersebut memiliki kesamaan 8 parameter darah yang dibutuhkan dokter untuk transplantasi sumsum tulang belakang.
"Yang pasti, 8 parameter darah yang dibutuhkan dokter ada di adik Ibu Ani Yudhoyono.
"Kami bersyukur tidak sampai mencari ke mana-mana, bahkan sampai ke sluruh dunia," kata Agus Yudhoyono kala ditemui Kompas.com di Surabaya, 27 Maret 2019.
Mendonorkan sumsum tulang belakang, seperti yang tadi disampaikan oleh Agus Yudhoyono, memang tak bisa dilakukan sembarang orang.
Kesamaan gen terutama, adalah hal yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat bersama parameter-parameter lain yang sudah ditentukan oleh dokter spesialis.
Mengutip artikel di GridHealth.ID, transplantasi sumsum tulang belakang merupakan prosedur penanaman sel-sel induk darah sehat untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak maupun sakit.
Baca: Momen Raffi Ahmad Kisahkan Mantan Dari Tyas Mirasih Hingga Yuni Shara Pada Nagita Slavina
Meskipun sudah dilakukan dengan prosedur benar dan aman, tentu saja tindakan ini tetap menimbulkan efek samping.
Bahkan ada juga yang cukup serius.
Menurut artikel terbitan Healthline yang dikutip Grid.ID via GridHealth.ID, segera setelah pendonoran dilakukan, pendonor kemungkinan bisa merasakan kebingungan pasca operasi, pneumonia, stroke, sampai serangan jantung.
Sebagian besar risiko tersebut muncul sebagai efek samping dari anestesi (pembiusan) yang diterima pendonor saat proses transplantasi berlangsung.
Anestesi regional bisa menimbulkan risiko seperti sakit kepala dan penurunan tekanan darah sementara.
Bagi beberapa pendonor, anestesi tergolong sangat aman.
Pendonor hanya akan merasakan risiko umum seperti sakit tenggorokan akibat pemasangan tabung pernapasan, mual ringan, hingga muntah.
Baca: Hilda Vitria dan BIlly Putus, Kriss Hatta Sebut 3 Prediksi : Sudah Merasa Ngetop, Kacang Lupa Kulit
Adapun efek samping lain yang kemungkinan dirasakan oleh pendonor antara lain sebagai berikut.
1. Memar di lokasi sayatan.
2. Rasa sakit dan kaku pada lokasi pengambilan sumsum tulang.
3. Pegal-pegal yang bisa disertai sakit pinggul dan punggung.
4. Kesulitan berjalan selama beberapa hari karena sakit atau kaku.
5. Merasa lelah selama beberapa minggu dikarenakan proses penggantian sumsum tulang yang hilang oleh tubuh.
Sebenarnya, pendonor hanya akan kehilangan sejumlah kecil sumsum tulang, dan tubuh membutuhkan waktu setidaknya 6 minggu untuk merestorasi sel sumsum tulang yang hilang.
Sementara itu, waktu pemulihan tergantung dengan kondisi fisik masing-masing pendonor.
Ada juga yang sudah langsung bisa beraktivitas seperti biasa pasca proses pendonoran.
Kita doakan semoga proses donor sumsum tulang belakang ini lancar bagi Edhie Wibowo dan Ani Yudhoyono kembali pulih seperti sedia kala ya! (*)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID berjudul: Selain Punya Kriteria Khusus, Pendonor Sumsum Tulang Belakang untuk Ani Yudhoyono Harus Tanggung Risiko dari Stroke Hingga Serangan Jantung
