Berita Regional
Lihat Sang Pacar Bonceng Gadis Lain, Tanpa Pikir Panjang Wanita Muda Ini Terjun ke Sungai dan Hilang
Cinta membuat gadis muda di Kabupaten Pamekasan Madura ini gelap mata, sehingga melakukan perbuatan di luar nalar sehat.
BANJARMASINPOST.CO.ID, PAMEKASAN - Cinta membuat gadis muda di Kabupaten Pamekasan Madura ini gelap mata, sehingga melakukan perbuatan di luar nalar sehat.
Masalahnya terkesan sepela, hanya karena tak ingin kekasih yang disayangi dan dicintai mendua, Erna, gadis muda berusia 18 tahun ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Tanpa pikir panjang si gadis muda yang patah hati tersebut terjun dari jembatan ke sungai.
Tubuhnya langsung tenggelam dan tidak muncul ke permukaan air sungai.
Kasus gadis muda bunuh diri tersebut langsung membuat warga Pamekasan heboh dan berbondong-bondong melihatnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunMadura.com, gadis Madura bunuh diri tersebut bernama Erna (18).
Dia warga Talang Siring, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan Madura.
Baca: Momen Lucu Syahrini dan Reino Barack Hingga Buat Sosok Ini Salah Tingkah, Mantan Luna Maya Omong Ini
Baca: Hasil Singapore Open 2019, Marcus/Kevin Gagal Susul Ginting di Final Singapura Open 2019
Baca: Nikita Willy Kini Bergelar Sarjana Hukum, Terlihat Cantik Dengan Balutan Kebaya Merah Muda
Erna bunuh diri dengan cara melompat ke sungai di Jembatan Gurem, Jalan Trunojoyo, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan.
Anggota Satreskrim Polres Pamekasan, Ipda M Kadarisman mengatakan, kejadian bunuh diri tersebut terjadi Sabtu (13/4/2019) sekitar pukul 01.30 WIB.

Personel BPBD Pamekasan dan Tim SAR sedang melakukan pencarian korban di Jembatan Gurem, Jalan Trunojoyo, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Sabtu (13/4/2019). (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)
Menurut Ipda M Kadarisman, sebeum kejadian tragis tersebut, Atika Rizkiana Maharani (15), warga Jalan Jingga Pamekasan sedang nongkrong dengan temannya.
Kemudian datang Erna beserta temannya yang bernama Romi, warga Tanjung mendatangi Atika Rizkiana Maharani.
Sesampainya di TKP, Erna mendapati pacarnya atas nama Abdurrahman (18) warga Dusun Timur, Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan berboncengan dengan perempuan lain.
Melihat itu, Erna langsung cemburu.
"Karena merasa cemburu korban atas nama Erna berpesan kepada Atika untuk menjaga kekasihnya," ujar Ipda M Kadarisman.
Usai berpesan demikian, sejurus kemudian, Erna langsung melompat ke sungai dan tubuhnya langsung tenggelam serta tidak muncul ke permukaan lagi.
"Jadi korban bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke sungai," tegasnya.
Dari kasus tersebut, petugas menemukan barang bukti, berupa sepasang sandal milik korban yang ditinggal di trotoar dan ponsel.
"Barang bukti tersebut sudah diamankan," tegasnya.
Sementara itu, Supervisor BPBD Pamekasan, Budi Cahyono, membenarkan adanya kejadian bunuh diri tersebut.
Namun, Budi Cahyono mengaku, belum mengetahui pasti motif kejadiannya seperti apa.
"Iya benar ada seorang wanita melompat ke sungai, sekarang proses pencarian," kata Budi Cahyono.
Budi Cahyono menuturkan, dalam pencarian ini dilakukan mulai pukul 07.00 WIB berselang beberapa jam sesudah kejadian.
"Karena medan lokasinya yang cukup sulit, arus sungai cukup deras," tuturnya.
Menurutnya, kemungkinan besar korban terseret jauh mengikuti arus air sungai yang cukup kencang ke lokasi lainnya.
"Sudah dikerahkan Tim ke berbagai titik," pungkas Budi Cahyono.
Tim SAR masih dalam proses pencarian korban.
Warga terus berdatangan dan berkerumun untuk menyaksikan proses pencarian tubuh Erna, si gadis madurM bunuh diri.
Ditemukan Setelah 6 Jam
Sementara itu, petugas gabungan yang terdiri dari BPBD Pamekasan, Tagana, Kodim 0826 Pamekasan, Polres Pamekasan, Tim SAR Brimob, dan relawan, langsung berusaha mencari tubuh korban.
Setelah petugas gabungan melakukan pencarian selama enam jam, korban akhirnya ditemukan tak jauh dari tempat korban meloncat, pada kedalaman air sekitar 5 meter.
Saat ditemukan petugas, posisi tubuh korban sebagian terendam lumpur.
“Meski arus sungai saat itu agak deras, namun karena tubuh korban sebagian tertanam di lumpur dasar sungai, posisinya tidak berubah,” ujar Koordinator TRC BPBD Pamekasan, Budi Cahyono.
Selanjutnya jenazah korban, dibawa ke kamar mayat RSUD Slamet Martodirjo, untuk dilakukan visum luar.