Pemilu 2019
Usai Nyoblos, Napi Lapas Narkotika Karangintan ini Harapkan Hal Demikian
Bagi sejumlah orang, momentum pemilihan umum (pemilu) menjadi sandaran pengharapan kehidupan yang lebih baik.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Bagi sejumlah orang, momentum pemilihan umum (pemilu) menjadi sandaran pengharapan kehidupan yang lebih baik.
Begitu halnya dengan Mukhlis.
Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas 2A Karangintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), ini juga menaruh harapan besar pada pemilu serentak 17 April, hari ini.
Lelaki berusia 30-an tahun ini berharap pemilu serentak tahun ini membawa berkah tersendiri dalam kehidupannya.
"Harapan saya cuma satu, semoga saya bisa cepat bebas. Itu saja," ucapnya ketika diwawancarai seusai nyoblos, Rabu (17/04/2019).
Narapidana kasus narkoba ini nyoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 003 di lingkungan Lapas Narkotika Karangintan di wilayah Desa Lohung, Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar.
Baca: LINK Hasil Pilpres 2019 (Pemilu 2019) versi Quick Count Bisa Diakses Mulai 15.00 WIB
Baca: Ayu Ting Ting Nangis, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Naik Motor, Ini Kisah Pemilu 2019 para Artis
Baca: Syahrini Berjalan Pincang Menuju TPS, Ternyata Reino Barack Bikin Kaki Teman Luna Maya Itu Terluka
Baca: Pengorbanan Gary Iskak untuk Cinta Penelope yang Kena Kanker, Siap Lakukan Transplantasi Stem Cell
Sekitar pujul 10.30 Wita Mukhlis menyalurkan hak pilihnya di TPS 003.
Senyum semringah mengembang di bibirnya ketika petugas KPPS setempat memanggil namanya untuk segera melakukan pencoblosan.
"Lancar saja tadi saya nyoblosnya, tak ada masalah," aku Mukhlis sembari berlalu meninggalkan lokasi TPS untuk selanjutnya menuju blok tahanannya.
Sebanyak 66 orang penghuni Lapas Narkotika Karangintan yang menyalirkan hak suaranya.
Sebagian besar adalah narapidana setempat yakni sebanyak 62 orang.
Sisanya, empat orang, adalah petugas lapas setempat.
Pelaksanaan pencoblosan di TPS 003 di lingkungan Lapas Narkotika tersebut agak molor.
Penyebabnya lantaran tak kunjung datangnya saksi dari pasangan calon presiden maupun saksi dari partai politik.
Pencoblosan baru bisa dilaksanakan sekitar pukul 10.00 Wita.
Itu pun saksi yang datang cuma dua orang yakni dari saksi capres 02 (Prabowo-Sandi) yakni Syajrani dan saksi dari Partai Gerindra yakni Hasan Basri.
"Heran juga ini kok saksi dari capres lain dan parpol lainnya gak datang. Padahal sudah diinformasikan bahwa pencoblosan di lapas ini pagi hari," ucap Syahrani.
Hasan Basri menimpali pihaknya datang agak telat dikarenakan lebih dulu haru nyoblos di TPS di induk kampung.
Pencoblosan di kampung tak bisa ceoat karena mesti antre.
Ketua KPPS TPS 003 Indra Gunawan menuturkan logistik memang juga telat tiba yakni Selasa (16/04/2019) malam pukul 24.00 Wita.
Rabu pagi pihaknya telah standby di lokasi TPS di ruang besul lapas.
Namun pihaknya tak bisa melakukan apa pun karena saksi belum datang.
Setelah saksi datang barulah kotak suara dibuka dan surat suara dibuka serta dihitung.
Jumlah surat suara untuk calon anggota DPR RI sebanyak 30 lembar, DPRD Provinsi Kalsel 28 lembar, caleg DPR kabupaten toga lembar, dan calon anggota DPD 63 lembar. Sedangkan surat suara untuk capres 66 lembar.
Dikatakannya, jumlah total WBP Lapas Narkotika Karangintan sebanyak 1.035 orang.
Namun yang memiliki hak pilih hanya 62 orang.
Selain WBP, ada tambahan empat orang pemilih yakni pegawai lapas setempat.
(banjarmasinpost.co.id/roy)