Berita Kabupaten Banjar

Pemasaran Sandal Eceng Gondok Masih Terbatas, Kalah Bersaing dengan Salndal Plastik

Desa Cabi Kecamatan Simpangempat sudah memproduksi sandal eceng gondok, hanya saja pemasarannya masih terbatas.

Penulis: | Editor: Eka Dinayanti
istimewa
Pengrajin Sandal Eceng Gondok, Titik Endarwati menunjukkan hasil kerajinannya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Desa Cabi Kecamatan Simpangempat sudah memproduksi sandal eceng gondok, hanya saja pemasarannya masih terbatas.

Inovasi desa membuat sandal jepit berbahan eceng gondok ini pun menarik perhatian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.

Desa itu masuk dalam nominasi Desa Terbaik Nasional kategori Prakarsa dan Inovasi Desa tahun 2018, penghargaan diserahkan oleh Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Taufik Madjid kepada Kepala Desa Cabi, Pahrul Hidayat di Jakarta 29 November 2018 lalu.

Pemhrajin sandal eceng gondok, Titik Endarwati mengatakan, produksi sandal jepit berbahan eceng gondok dari Desa Cabi sudah masuk ke Bumdes-bumdes yang ada, namun dia tidak bisa berharap banyak.

Promo lainnya dengan sering mengikuti pameran-pameran, hanya saja kebanyakan pengunjung melihat-lihat.

Baca: Rekaman CCTV Saat Vanessa Angel dan Rian Digerebek dalam Kasus Prostitusi Artis Bikin Janggal?

Baca: Cara Mengisi Malam Nuzulul Quran Ramadhan 1440 H, Ini Ibadah yang Dilakukan Rasulullah SAW

Baca: Kesalahan Nagita Slavina yang Bikin Mama Rieta Menangis, Ini Pengakuan Dosa Istri Raffi Ahmad

Baca: Bela Steve Emmanuel, Indra Bruggman dan Andi Soraya Bakal Jadi Saksi dalam Kasus Narkoba

Baca: Diomeli Maia Estianty, Sosok Ini Langsung Minta Maaf Setelah Berprasangka Buruk pada Irwan Mussry

"Kami sudah mencoba kalau ada momen penting memasarkannya, tetapi cuma dilihat pengunjung saja. Seringkali orang belum memahami seninya, sehingga dikira mahal padahal menjual hanya Rp 25 ribu per pasang," katanya.

Menurutnya, harga jual sandal eceng gondok saat ini tergolong murah, jika dibanding sandal serupa di ritel modern yang harganya Rp 70 ribu per pasang.

Dia pun mengharapkan, ada bantuan dalam hal pemasaran sandal berbahan eceng gondok tersebut.

Titik Endarwati menjelaskan, proses pembuatan sandal berbahan eceng gondok dalam sehari bisa tiga pasang sampai lima pasang.

Satu orang bisa menghasilkan tiga pasang sampai lima pasang sandal.

Cara pengolahannya, awalnya eceng gondok dicuci dulu, setelah itu dijemur sampai kering kurang lebih satu minggu.

Sebelum dibuat sandal, eceng gondok direndam dengan biomesical atau anti jamur, kemudian dikeringkan sebentar, barulah dianyam biasa.

Dilanjutkan, anyaman yang dipakai menyesuaikan dengan ukuran sandal yang diinginkan.

Selanjutnya direkatkan menggunakan lem fox, potong sandal yang sudah dilem tersebut dilemkan lagi ke alas sandal dengan cara yang sama membuat anyaman eceng gondok sebelumnya, barulah potong sisi-sisinya.

"Daya tahannya kurang lebih satu tahun, sementara melayani sesuai pesanan saja. Soalnya peminatnya kurang kalah saing dengan sandal plastik," imbuhnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved