Objek Wisata Bantaran Sungai Mentaya

Jembatan Sungai Mentaya Belum Dibangun, Kapal Feri Jadi Transportasi Penyebarangan Warga Seranau

Bagi sebagian wusatawan yang berkunjung ke tempat wisata Patung Ikan Jelawat di bantaran Sungai Mentaya Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Penulis: Fathurahman | Editor: Elpianur Achmad
tribunkalteng.com/faturahman
Warga Kecamatan Seranau saat diangkut pakai kapal feri penyeberangan menuju Kota Sampit. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT - Bagi sebagian wusatawan yang berkunjung ke tempat wisata Patung Ikan Jelawat di bantaran Sungai Mentaya Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Pemandangan sungai tidak hanya pada adanya lokasi patung ikan jelawat semata, juga tidak hanya adanya pelabuhan tempat sandar kapal laut yang ada di samping patung jelawat.

Pemandangan yang juga menjadi daya tarik wisatawan di lokasi tersebut, termasuk keseharian operasional kapal feri penyeberangan yang setiap hari bolak-balik mengantarkan warga Kecamatan Seranau ke Kota Sampit.

Kapal feri penyeberangan setiap hari mengangkut penumpang dan kendaraan warga dari Kecamatan Seranau yang ada di seberang sungai menuju ke Kota Sampit juga menjadi pemandangan keseharian wisatawan setempat.

Baca: Obyek Wisata Patung Ikan Jelawat di Bantaran Sungai Metaya Sampit Selalu Ramai Wisatawan

Baca: KaltengPedia: Patung Ikan Jelawat, Ikon Kota Sampit, Kotawingin Timur

Baca: Dekat Patung Ikan Jelawat, Pelabuhan Kapal Laut Menambah Indah Wisata Sungai Mentaya Sampit

Beberapa warga Seranau berharap agar pembangunan jembatan penyeberangan segera dibangun.

"Kami sudah sejak lama berharap agar dibangun ada jembatan penyeberangan tersebut , sehingga tak naik kapal feri lagi, tapi sampai saat ini belum juga terbangun," ujarnya.

Belum Direspons Pusat

Pemerintah Kotim Sudah Merencanakan Membangun jembatan penyeberangan yang membentang diatas Sungai Mentaya yang menghubungkan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan Kecamatan Seranau.

Rencana Pembangunan Jembatan Penyeberangan ini sudah diusulkan sejak lama, dan lokasinya pun ditentukan tak jauh dari Pelabuhan Sampit dan Lokasi Wisata Patung Jelawat, sehingga juga menambah daya tarik wisata.

Taman Patung Ikan Jelawat Sampit, Kotim Kalteng
Taman Patung Ikan Jelawat Sampit, Kotim Kalteng (banjarmasinpost.co.id/fathurahman)

Namun sayangnya, hingga saat ini rencana tersebut belum juga terwujud lantaran memerlukan dana yang juga cukup besar, karena bentang jembatan mencapai 600 lebih meter yang menghubungkan dua kecamatan, diusulkan ke pusat dengan dana patungan.

Baca: Banyak Dikunjungi Warga, Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Juga Jadi Objek Wisata di Kota Sampit

Baca: Berwisata Susur Sungai, Wisatawan Disuguhi Keindahan Kota Sampit dan Kehidupan Tepian Mentaya

Baca: Kalteng pedia : Alur Sungai Mentaya Makin Dangkal, Lalulintas Kapal Terganggu

Pemerintah Kotawaringin Timur, sudah secara serius membicarakan rencana pembangunan jembatan tersebut, dengan Pemerintah Provinsi Kalteng dan pusat namun sampai saat ini belum ada realisasinya.

Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kotim, Kalteng, kini transaksi jual beli meningkat tajam.
Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kotim, Kalteng, kini transaksi jual beli meningkat tajam. (banjarmasinpost.co.id/faturahman)

Bupati Kotim, H Supian Hadi mengu ngungkapkan jika jembatan terbangun banyak manfaatnya. "Sebagai Objek wisata sungai juga membuka keterisolasian kecamatan Seranau yang ada di seberang sungai yang belum tembus jalan darat." ujarnya

banjarmasinpost.co.id /faturahman

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved