Berita Regional
'Kena Kutukan' hingga 8 Anaknya Meninggal, Keluarga Ini Nekat Tinggal dalam Hutan Selama 53 Tahun
Sejak tahun 1966 keluarga Dakup di Pekalongan, Jawa Tengah memutuskan menetap di tengah hutan untuk menjauhi kutukan yang diyakini oleh mereka.
“Hingga ayah dan ibu saya meninggal , saya dan suami masih menetap. Kini kami punya dua anak serta tujuh cucu,” ujar Semi.
Jedot, salah satu warga sekitar yang pernah menjadi petugas Puskesmas Kecamatan Paninggaran dan bertugas dari tahun 1984 hingga 1987 mengaku sangat akrab dengan keluarga Semi.
“Sewaktu bertugas, dulu saya menemukan keluarga yang tinggal di tengah hutan. Hingga kini mereka masih bertahan,” kata Jedot saat mengantar Tribunjateng.com ke kediaman keluarga Semi.
Menurutnya, ayah Semi yang bernama Dakup menderita kusta dan beberapa jarinya terputus karena penyakit tersebut.
“Waktu itu sekitar tahun 1984 saya datang ke rumah milik ayah Semi. Dia selalu mengeluh akan penyakitnya.Selain terkena kusta, ayah Semi juga menceritakan bahwa keluarganya terkena kutukan. Maka dari itu ia menetap di tengah hutan,” tutur Jedot.
Setelah kunjungan pertama ke rumah keluarga Semi, Jedot rutin berkunjung karena prihatin melihat kondisi keluarga tersebut.
Bahkan hingga Dakup meninggal Jedot masih berkunjung.
“Kini kondisinya sudah lumayan baik karena air dan listrik sudah masuk walau lokasi tempat tinggalnya berada di tengah hutan. Kini ada delapan rumah ABG dibangun di sekitar rumah Semi,” tambahnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/semi-dan-untung-saat-ditemui-tribunjatengcom-di-rumahnya.jpg)