SERAMBI MEKKAH

Guru Khalil Ajak Jemaah Waspada Ajaran Aliran Sesat, Baca Doa Rawai di Haul Tuan Guru H Zainal Ilmi

Bupati Banjar, H Khalilurrahman berbaur bersama ribuan jamaah memadati Musalla Hidayah (Samping rumah Tuan Guru H Zainal Ilmi) di Desa Dalam Pagar Ulu

Penulis: | Editor: Elpianur Achmad
HO/Kominfo Banjar
Bupati Banjar Guru Khalil menghadiri haul H Zainal Ilmi di Desa Dalam Pagar, Martapura,Kabupaten Banjar. 

Hal ini diketahui oleh Gubernur Wilono saat itu, kemudian memberikan pistol kepada Tuan Guru H Zainal Ilmi untuk keamanan beliau. Karena beliau merupakan orang yang berperan sekali pada ABRI, karena Tuan Guru H Zainal Ilmi selalu menerima keluhan dari ABRI setiap senjata yang hilang, ABRI selalu menanyakan kepada Tuan Guru H Zainal Ilmi dan mengetahui siapa yang mengambil tetapi jangan disiksa si pencurinya.

Di antara karomah Tuan Guru H Zainal Ilmi adalah, ketika terjadi kebakaran di suatu kampung anak murid beliau, tiba-tiba Tuan Guru turun ke sungai Desa Dalam Pagar dengan membawa sebuah ember. Setibanya di sungai langsung mengambil air dan menyiram tangga tempat turun ke sungai tersebut seakan-akan hendak membersihkan tangga tersebut berulang kali, sampai dilihat orang banyak hal kelakuan Tuan Guru yang sangat ganjil itu.

Keesokan harinya, datanglah murid yang mengalami musibah kebakaran tersebut menceritakan bahwa rumahnya terbakar, untung Tuan Guru datang menyiramnya sehingga api dapat dipadamkan.

Menjelang wafatnya Tuan Guru H Zainal Ilmi, didapat kejadian-kejadian terhadap diri beliau namun tidak dimengerti oleh orang lain. Sewaktu beliau hendak pergi ke Karang Intan dalam rangka berdakwah, maka menyuruh seseorang pergi ke rumah orang tua istri beliau yang muda, karena pada waktu itu istri beliau tersebut sedang menginap di rumah orang tuanya dengan pesan cepat pulang nanti tidak sempat.

“Tidak ada yang mengerti isi perkataan tersebut yang membuktikan Tuan Guru ahli ilmu kasaf,” imbuh H Ahmad Daudi.

Masih membacakan Manakib Tuan Guru H Zainal Ilmi, pada suatu hari ada seorang mempunyai kebun durian dan berniat jika berbuah hendak memberi kepada Tuan Guru H Zainal Ilmi sebanyak tiga biji durian. Setelah itu ternyata pohon duriannya berbuah, dan dititipkan tiga biji durian kepada seseorang yang dekat dengan rumah Tuan Guru H Zainal Ilmi.

Dalam perjalanan, orang yang mendapat amanah mengantar durian ke rumah Tuan Guru berkeinginan memakan durian tersebut, sehingga dimakannya satu biji durian. Setelah sampai di rumah, kemudian menyerahkan durian yang dititipkan kepada Tuan Guru yang hanya tersisa dua biji.

Setelah menerima dua biji durian, langsung membuka durian tersebut dan diberikan kepada orang yang membawakan durian, seraya bertanya apakah sama rasanya dengan durian yang dimakan lebih dulu saat di jalan. Terkejutlah orang tersebut, akhirnya yakinlah orang itu bahwa Tuan Guru H Zainal Ilmi memiliki ilmu kasaf.

Selain itu pula sebelum berangkat ke Karang Intan, beliau berkata lagi bahwa nanti banyak orang “pun” sampai dua kali, demikian perkataan itu, berangkatlah beliau ke Karang Intan. Setibanya di Karang Intan, maka dalam acara tersebut Tuan Guru H Zainal Ilmi membaca doa yang kemudian beliau mendadak sakit sehingga mengakibatkan wafatnya pada hari itu, persisnya Jumat 13 Zulqaidah 1378 H pukul 12.00 wita.

Saat itu sedang musim kemarau, sehingga untuk dimakamkam di Kelampayan samping makam orang tua beliau mendapat kendala yang cukup berat, karena ke Kelampayan tidak bisa menggunakan perahu maka terpaksa harus dibawa dengan berjalan kaki.

Banyak yang berpendapat, hendaklah memakamkan jenazah Tuan Guru H Zainal Ilmi ke dalam pagar dan ada pula dari kalangan ABRI mengusulkan agar dimakamkan di makam pahlawan karena dianggap sepuh ABRI.

“Namun apa yang terjadi, pada malam Sabtu hujan turun dengan derasnya, sehingga sungai yang dulunya kering menjadi berair dan dapatlah dilalui oleh perahu untuk membawa jenazah Tuan Guru ke Kelampayan pada Sabtu 14 Zulqaidah 1375 H,” ujar H Ahmad Daudi.

Jemaah menghadiri Haul H Zainal Ilmi di Desa Dalam Pagar, Martapura.
Jemaah menghadiri Haul H Zainal Ilmi di Desa Dalam Pagar, Martapura. (HO/Diskominfo Banjar)

Seusai membaca manakib dilanjutkan dengan pembacaan Surah Yaasin dan tahlil. Pada haul ke-63 Tuan Guru H Zainal Ilmi didahului dengan pembacaan maulid Habsy, pembacaaan ayat suci Alquran.

Selaku tuan rumah, H Sya’rani berterimakasih atas kedatangan jamaah di haul ke-63. Mudah-mudahan bagi yang hadir mendapat barokah tuan guru H Zainal Ilmi.

Bupati Banjar, H Khalilurrahman mengatakan, melalui momentum hail ini, mengharapkan kepada seluruh stakelolder, para alim ulama, tokoh masyarakat, maupun tokoh pemuda agar menghargai satu dengan yang lainnya ikut berperan aktif dalam memberi pemahaman kepada masyarakat, supaya tidak terpengaruh dengan aliran yang menyesatkan, yang mengajak ataupun mengiming-imingi berupa janji masuk surga atau jihad yang tidak lain adalah itu semua pemahaman yang pada intinya ingin memecah belah umat Islam.

"Mari bersama-sama berpartisipasi dalam mengantisipasi menyebarnya aliran-aliran, pemahaman yang tidak sesuai dengan ajaran agama kita," imbuhnya. (*/AOL)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved