Berita Kabupaten Banjar
Kadis TPH Fachry Bantah Sawah di Kabupaten Banjar Terancam Kekeringan, tapi Waspada Kekeringan
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banjar H Muhammad Fachry membantah persawahan di Banjar terancam kekeringan.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banjar H Muhammad Fachry membantah persawahan di Banjar terancam kekeringan.
"Yang benar adalah waspada terhadap kekeringan terhadap musim kemarau," tegasnya, Senin (29/07/2019).
Sekadar diketahui, berdasar hasil inventarisasi yang dilakukan oleh Dinas TPH Banjar terdapat sejumlah lahan dan pertanaman padi yang perlu diwaspadai terhadap dampak musim kemarau tahun ini. Luasannya mencapai 5.231 hektare (ha). Total luasan tanaman padi di Banjar saat ini 50.183 ha.
Persawahan yang waspada risiko kekeringan tersebut tersebar di 12 kecamatan. Di Kecamatan Martapura tercatat seluas 294 ha dari luasan tanam padi 294 ha yang rawan kekeringan penanaman Juni-Juli. Kecamatan Aranio yang rawan empat hektare dari total luasan pertanaman periode tanam Juni-Juli.
Berikutnya, di Kecamatan Martapura Timur dari tanam 1.273 ha yang rawan kekeringan 135 ha periode tanam Juni-Juli. Kecamatan Pengaron 5 ha rawan kekeringan dari total luasan 5 ha tanaman Juni-Juli, Kecamatan Astambul dari total luasa tanaman 4.777 ha yang rawan kekeringan 1.029 ha penanaman Juni-Juli.
Baca: Supir Truk Curhat ke DPRD HSS, Anggota Dewan Sebut Kandangan Dapat Julukan Kota 1000 Pertamini
Lalu, di Kecamatan Sungaipinang dari total luasa tanam 5 ha yang rawan kekeringan 5 ha tanaman Juni-Juli, Kecamatan Telagabauntung dari total luasan 52 ha yang rawan kekeringan 50 ha penanaman Mei-Juni.
Kecamatan Sungaitabuk dari total luasan 10.093 ha yang rawan kekeringan 965 ha penanaman Juni-Juli, Kecamatan Gambut total luasan 7.760 ha yang rawan kekeringan 5 ha (lahan penangkarang). Di Kecamatan Karangintan dari 718 ha yang rawan kekeringan 15 ha dan telah dipinjami pompa air.
Selanjutnya di Kecamatan Sambungmakmur dari total luasan 347 ha yang rawan kekeringan 175 ha. Umur tanaman baru tiga bulan dengan sumber air tadah hujan dan dari aliran sungai atau parit setempat. Lalu, di Kecamatan Martapura Barat dari 5.010 ha yang rawan kekeringan 2.549 ha penanaman Juni-Juli.
Sementara itu, wilayah yang aman dari dampak kekeringan yakni Kecamatan Tatahmakmur 1.494 ha, Kertakhanyar 2.963 ha, Aluhaluh 7.076 ha, Beruntungbaru 5.507 ha, Mataraman 0 ha, Aranio 4 ha, Paramasan 0 ha, Cintapuri Darussalam 2.807 ha, dan Simpangempat 0 ha.
Langkah antisipasi yang dapat dilakukan, beber Fachry, yakni menampung air dengan cara menutup pintu-pintu air tabat sehingga pada saat diperlukan air tersedia dengan cukup.
Baca: Supaya Tampil Cantik, Ritual Aneh Perawatan Kulit Dilakukan Aktris Korea, dari Garpu hingga Pisau
Membuat sumur-sumur pantek di areal persawahan menyiapkan sarana berupa pompa-pompa air terutama pada daerah yang sumber airnya tersedia. Lalu, meminjami mesin pompa air terutama pada kelompok tani yang belum memiliki.
Menyikapi risiko kekeringan pada musim kemarau tahun ini yang puncaknya diperkirakan pada Agustus dan September, di Banjar juga telah dibentuk Tim Patroli Kekeringan yang di-back up Kodim 1006/Martapura. Poskonya berada di lingkungan kantor Dinas TPH Banjar di Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura.
(banjarmasinpiost,co.id/roy)
