Mengorok Bukanlah Penyakit tapi Bisa Jadi Dikarenakan ini, Salah Satunya Alkohol
Mengorok atau mendengkur bukanlah sebuah penyakit, tetapi itu bisa menjadi menjadi gejala dari suatu masalah.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Mengorok atau mendengkur bukanlah sebuah penyakit, tetapi itu bisa menjadi menjadi gejala dari suatu masalah.
Ketika Anda terlelap dalam tidur, otot-otot di tubuh Anda rileks beristirahat atau melemah, termasuk otot di mulut Anda.
Kadang-kadang saking rileksnya, otot bisa memblokir sebagian jalan napas dan menyebabkan getaran.
Itulah yang dinamakan mengorok.
Pada beberapa kasus, mengorok disebabkan oleh anatomi mulut Anda, atap yang rendah dan tebal atau uvula yang kelewat panjang.
Kadang-kadang, mengorok juga disebabkan oleh masalah hidung (seperti hidung tersumbat menahun), sleep apnea (napas sering berhenti ketika tidur) atau bahkan alkohol.
Berikut adalah beberapa sebab terjadinya mengorok:
1. Sleep apnea
Sleep apnea sering menjadi penyebab ngorok paling serius.
Sleep apnea ialah salah satu gangguan tidur serius di mana pernapasan sering berhenti selama tidur.
Karakteristik orang yang mengalami gejala ini adalah mengeluarkan suara keras saat mengorok, tetapi sesaat kemudian akan terdiam atau berhenti bernapas sesaat.
Pada orang-orang dengan sleep apnea, otot-otot di jalur pernapasan menjadi terlalu rileks sehingga menutup sekitar 10 detik.
Ini terjadi paling tidak 5 kali setiap jam.
Cara mengobati kasus ini bisa menggunakan mesin CPAP (continous positive air pressure) yang meniupkan udara ke hidung dan mulut selama tidur, dan operasi perbaikan anatomi.
Baca: Respons Hotman Paris Tanggapi Laporan Farhat Abbas yang Mengaku Kantongi Bukti Video & Foto Mesum
Baca: Film Perburuan dan Bumi Manusia Tayang Bersamaan, Ini Kata Adipati Dolken Soal Peran Iqbaal Ramadhan
Baca: Meninggal Sebelum Kibarkan Merah Putih, Ayah Ungkap Paskibra Tangsel ini Alami Perlakuan Berlebihan
2. Hidung tersumbat