Berita Regional
Briptu Heidar Gugur Saat Disandera Kelompok Talenggen di Papua, Ini 5 Fakta Sebenarnya
Anggota Ditreskrim Polda Papua, Briptu Heidar ditemukan gugur usai disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) Talenggen di Kampung Usir.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Anggota Ditreskrim Polda Papua, Briptu Heidar ditemukan gugur usai disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) Talenggen di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (12/8/2019).
Polisi hingga saat ini terus memburu kelompok yang melakukan penyanderaan tersebut. Diduga kuat, penyanderaan berujung gugurnya Briptu Heidar adalah KKB Lekagak Kalenggen.
Seperti diketahui, anggota Direskrim Polda Papua tersebut disandera sekelompok orang saat melakukan patroli keamanan.
Sebetunya, petugas sudah mencoba bernegosiasi dengan kelompok penyandera. Namun saat negosiasi berlangsung, jasad Heidar ditemukan di tempat sekitar lokasi penyanderaan.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Kronologi penyanderaan Briptu Heidar
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, kejadian bermula pada Senin siang sekitar pukul 11.00 WIT.
Saat itu, Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.
Saat melintas di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya yang merupakan warga setempat sehingga Bripka Alfonso menghentikan kendaraannya.
Baca: Jenazah Mahasiswa UGM Ricky yang Tenggelam di Sungai Rungan Palangkaraya Dimakamkan di Banyuwangi
Selanjutnya, Briptu Heidar menghampiri temannya tersebut, sedangkan Bripka Alfonso menunggu di atas motor.
Lalu saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung menyandera Briptu Heidar.
Baca juga: Briptu Heidar, Polisi yang Gugur di Puncak Papua Diduga Disandera KKB Lekagak Talenggen
2. Bripka Alfonso segera mencari bantuan
Mengetahui Briptu Heidar disandera, Bripka Alfonso segera melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi di Kago Kabupaten Puncak.
"Kapolres Puncak Jaya, bupati, dan para tokoh masih melakukan negosiasi terhadap kelompok tersebut," kata Kombes Pol Kamal, Senin (12/08/2019).


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											