Berita Kalteng
VIRAL Bajakah dari Hutan Kalteng, Inilah 5 Fakta Tanaman yang Diklaim Sukses Sembuhkan Kanker
Beberapa hari terakhir, Bajakah, tumbuhan liar di hutan Kalimantan menjadi perhatian. Bahkan beritanya menjadi viral.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Beberapa hari terakhir, Bajakah, tumbuhan liar di hutan Kalimantan menjadi perhatian. Bahkan beritanya menjadi viral.
Nama Bajakah "naik daun" setelah terpublikasinya prestasi siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya yang menemukan obat yang diklaim dapat menyembuhkan kanker secara total.
Tiga orang siswa SMAN 2 Palangkaraya melakukan penelitian dan menemukan bahwa kandungan Bajakah bisa menyembuhkan kanker.
Penemuan ini kemudian diikutkan dalam perlombaan karya ilmiah internasional dan mendapat medali emas pada kompetisi Life Science di Seoul, Korea Selatan, pada 25 Juli 2019.
Lalu, seperti apa fakta dari tanaman ini hingga dapat disebut sebagai obat pelawan penyakit pembunuh nomor 1 di dunia?
Baca: VIRAL Tanaman Bajakah Sembuhkan Kanker, Begini Cerita Keluarga yang Pertama Kali Buktikan Khasiatnya
Baca: Gubernur Kalteng Sugianto Patenkan Ramuan Bajakah Pembunuh Kanker, Siswa Penemu Diundang ke Turki
Baca: Penghasilan Hotman Paris dari Youtube Dibongkar, Pengacara Fairuz A Rafiq Buat Melaney Ricardo Kesal
Berikut 5 fakta Bajakah yang dirangkum dari sejumlah pemberitaan Kompas.com:
1. Tanaman hutan
Bajakah merupakan jenis tanaman merambat yang dapat di temukan di pedalaman hutan Kalimantan.
Awalnya, pihak sekolah enggan menyetujui investigasi yang dilakukan jurnalis Kompas TV Aiman Wirjaksono karena khawatir terjadi eksploitasi jika informasi ini tersebar.
Akan tetapi, akhirnya pihak sekolah memberikan syarat untuk tak memberi tahu di mana lokasi tumbuhan sehingga Aiman dan tim Kompas TV bisa melihat bajakah secara langsung di dalam hutan.
Untuk mencapai lokasi tanaman ini tumbuh, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari lokasi sekolah.
Dideskripsikan, tanaman bajakah memiliki batang yang cukup kuat dan besar.
Bajakah merambat di ketinggian lebih dari 5 meter hingga mencapai puncak pohon yang menjadi tumpuan rambatnya.
Sementara akarnya, ada di tanah yang dialiri air gambut bening kecoklatan, khas hutan Kalimantan.
Bajakah sulit dibedakan dengan tumbuhan lain, hanya saja tanaman ini banyak ditemukan di area hutan yang rimbun di mana sinar matahari sedikit bisa menembus area tersebut.