Kesehatan

Ini 7 Tanda Autisme pada Bayi dan Balita, Waspada Bila Bayi Tak Mengoceh dan Tak Lakukan Kontak Mata

Autisme adalah gangguan otak yang membatasi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain.

Editor: Elpianur Achmad
duffyfirm.com
Ilustrasi bayi 

2. Berjuang untuk berkomunikasi

Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme menunjukkan variasi suara, kata, dan gerakan yang berkurang secara signifikan ketika mereka mencoba berkomunikasi.

Ketika mereka ‘berjuang’ dari sesuatu, mereka tidak akan meminta bantuan seperti yang cenderung dilakukan oleh balita lainnya.

Balita dengan autisme tidak bermain dengan orang lain atau menunjukkan minat atau kesenangan pada apa yang mereka lakukan.

Jika balita secara konsisten tidak melakukan interaksi sosial dengan orangtuanya atau anak-anak lain, mungkin ada baiknya segera berdiskusi dengan dokter.

3. Menunjukkan perilaku berulang

Balita dengan gangguan spektrum autisme cenderung mengulangi tindakan atau gerakan yang sama berulang-ulang, yang mana menurut para peneliti hal itu membantu menenangkan mereka.

Ini bisa termasuk bertepuk tangan, menggoyang-goyang tubuh atau berputar-putar. Mereka mungkin obsesif dengan perilaku tersebut.

4. Tidak mau menunjuk atau menggerakkan tubuh

Anak-anak pada umumnya akan menunjuk benda atau membuat gerakan lain untuk menunjukkan ketertarikan mereka apda sesuatu.

Tapi, seorang anak dengan gangguan spektrum autisme cenderung tidak akan menunjuk sesuatu yang menarik perhatian mereka atau juga tak akan menunjukkan ketertarikan pada benda-benda yang ditunjukkan pada mereka.

Semakin dini autisme dapat dideteksi, semakin baik, karena otak yang lebih muda lebih mudah beradaptasi, dan terapi intensif sejak dini dapat berdampak pada tumbuh kembangnya.

Yang perlu menjadi catatan adalah, tidak setiap anak akan menunjukkan gejala yang sama. Jadi sebaiknya segera temui profesional jika Anda berpikir anak Anda mungkin memiliki gangguan spektrum autisme.

Anak Lelaki Lebih Banyak

Gangguan spektrum autisme (ASD) memengaruhi sekitar satu anak dari 59 anak, menyerang hampir empat kali lebih banyak pada anak laki-laki ketimbang perempuan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved