Berita Regional
Sambut Malam 1 Muharam, Inilah 6 Jenis Kuliner yang Disajikan dan Maknanya Bagi Orang Jawa
Tahun baru Islam 1 Muharram atau malam 1 Suro punya nilai sejarah bagi beberapa masyarakat Jawa.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tahun baru Islam 1 Muharram atau malam 1 Suro punya nilai sejarah bagi sebagian besar masyarakat Jawa.
Tahun baru Islam 1 Muharram 1141 Hijriah akan jatuh pada 1 September 2019. di Jawa, ada berbagai perayaan dan tradisi Islam untuk memperingati malam 1 Suro.
Tradisi tersebut seperti doa bersama, membuat nasi tumpeng yang dibagikan ke warga atau tradisi makan bubur Suro.
Ada berbagai tradisi yang menarik dan warga masih memelihara adat dan kebiasaan tersebut.
Dalam menjalankan tradisi, biasanya juga tersaji beberapa makanan untuk simbol tertentu. Contohnya saja makanan opor terkenal untuk perayaan Idul Fitri, perayaan Imlek identik dengan kue keranjang, sementara ualng tahun identik dengan kue.
Baca: 2 Pengibar Bendera Bintang Kejora Muncul di Depan Istana, Ini yang Dilakukan Polda Metro Jaya
Baca: Aset Capai Rp 12,5 Triliun, Adam Jadi Mafia Narkoba Terkaya di Indonesia Kalahkan Freddy Budiman
Baca: Kondisi Kejiwaan Nikita Mirzani Saat Labrak Elza Syarief Pengacara Sajad Ukra, Ini Kata Psikolog
Baca: 2 Artis Stand Up Comedy Ditangkap, Ini Barang Bukti Berupa Narkoba yang Disita Polisi
Dalam melakukan tradisi 1 Muharram ada hidangan istimewa yang turun-temurun dilakukan oleh masyarakat. Dikutip dari berbagai sumber, berikut 6 makanan yang biasanya disajikan ketika 1 Suro.
1. Bubur Merah Putih
Di daerah Tasikmalaya dan Garut, untuk merayakan malam 1 Suro biasanya masyarakat membuat hidangan bubur merah putih.
Bubur merah putih ini terbuat dari beras yang dimasak dengan santan, daun pandan dan bahan lain.
Ada dua warna yaitu warna cokelat kekuningan dan warna putih. Rasanya gurih dan manis.
Memperingati malam 1 Muharram, warga membawa makanan kecil ini ke masjid lalu dibagikan ke jamaah masjid.
2. Bubur Suro
Bubur Suro menjadi tradisi makanan populer menjelang tahun baru Islam.
Ada beberapa nama lain dari bubur ini sesuai daerah masing-masing. Bubur ini terkenal di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan D.I. Yogyakarta.
Makanan ini terbuat dari bahan utama yaitu beras, santan, garam, jahe, dan serai.
Selain itu bisa ditambahkan dengan sambal goreng dan opor ayam. Rasanya gurih, pedas dan sedikit asin.
3. Nasi Tumpeng
Nasi berwarna kuning dan berbentuk kerucut ini biasanya hadir dalam peringatan malam 1 Suro.
Tumpeng menjadi hidangan yang disajikan ketika acara besar dan menjadi simbol tradisi Indonesia.
Tumpeng menjadi simbol penghormatan kepada Tuhan dan para leluhur.
Selain itu, tumpeng juga bermakna rasa syukur atas kekayaan alam. Nasi ini berasa gurih dengan tambahan sayur dan lauk pelengkap.
4. Ayam Ingkung
Ayam Ingkung menjadi tradisi beberapa masyarakat dan memasaknya membutuhkan waktu lama.
Untuk memasak ayam ini dilakukan ketika acara dan perayaan besar seperti malam 1 Suro.
Biasanya hidangan ini dibuat untuk dimakan bersama-sama. Ayam ingkung adalah ayam kampung utuh yang dimasak menggunakan santan.
Selain itu bumbu yang digunakan cukup banyak.
Seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, daun salam, serai, dan beragam bumbu-bumbu lainnya.
Kombinasi beragam bumbu dan santan menghasilkan daging ayam yang lembut dan gurih. Karena bumbunya meresap dalam daging dan memasaknya cukup lama.
Daging ingkung bisa disajikan bersama nasi uduk dan nasi kuning.
5. Apem
Apem menjadi makanan khas yang biasanya ada dalam hajatan dan tradisi berbeda-beda untuk menyambut malam 1 Muharram.
Contohnya saja tradisi Wahyu Kliyu di Karanganyar, Jawa Tengah. Tradisi ini bertujuan untuk memohon anugerah pada Tuhan yang Maha Esa.
Makanan yang menjadi simbol dalam tradisi ini adalah apem. Pada acara tersebut, warga membawa apem dan dilempar diatas tikar yang sudah dilapisi daun pisang.
Apem tersebut lalu dinikmati bersama-sama oleh warga sekitar.
Kue apem terbuat dari santan, tepung beras, santan, dan gula jawa. Rasanya gurih dan manis. Apem juga menjadi makanan tradisi untuk memperingati 7 bulanan orang hamil 'mitoni', 1000 hari orang yang telah meninggal 'Nyewu', dll.
Selain apem, ada jajanan pasar tradisional lain yang disajikan dalam perinatan 1 Suro.
6. Buah-buahan dan sayur-mayur
Buah dan sayur menjadi simbol kesuburan dan kekayaan alam Indonesia. Selain itu makanan sehat ini menjadi wujud rasa syukur pada Tuhan.
Biasanya pada malam perayaan 1 Muharram, ada tradisi buah dan sayur ditumpuk mengerucut seperti nasi tumpeng lalu diarak keliling dengan cara dipanggul.
Baca: Kompaknya Maia Estianty-Irwan Mussry dan Mulan Jameela-Ahmad Dhani Karena Dul Jaelani
Baca: Inilah Daftar 10 Caleg DPR Suara Terbanyak, dari Puan, Edhie Baskoro Yudhoyono hingga Fadli Zon
Baca: Walini Disebut-sebut Memungkinkan Jadi Ibu Kota Baru Jawa Barat, Ternyata Begini Alasannya
Beberapa buah diletakkan diatas tampah yang terbuat dari bambu dan dilapisi daun pisang.
Biasanya buah yang disajikan adalah isang, salak, apel, dan kacang kemudian turut diarak dan didoakan.
Lalu buah dan sayur menjadi rebutan warga setelah acara doa bersama.
(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Inilah 6 Makanan yang Menjadi Sajian Khas Malam 1 Suro atau 1 Muharram