Berita Jakarta

31 Tahun Jadi TKW dan 24 Tahun Hilang Kontak Carmi Ditemukan di Arab Saudi, Keluarga 'Menangis'

Sofiyudin, paman Carmi bercerita, kabar kebahagiaan itu langsung dia dengar dari petugas KBRI Riyadh, Sadullah.

Editor: Elpianur Achmad
repro bidik layar akun Instagram @kbri_riyadh)
Carmi, TKW Indonesia di Arab Saudi yang hilang kontak puluhan tahun akhirnya ditemukan. 

Carmi hanya mengingat satu persatu nama keluarganya. Carmi juga tidak bisa berbahasa Indonesia apalagi Cirebon. Sadullah yang menjadi perantara.

Untuk meyakinkan, Ilyas meminta Sadullah memperlihatkan jari manis kaki kiri milik Carmi. Ada tanda lahir Carmi yang sama persis seperti Eti, adik kandung Carmi.

“Baka beli percaya, sikile todokaken. Ditodokakek iya bener. Pada gemuyu kabeh. Iya ana lima jerijie, tapi sijie cilik. Tanda lahire kue. Pada bae ning kene, ning eti. (Kalau tidak percaya tunjukan kakinya. Setelah ditunjukan benar. Pada tertawa semua. Iya, jari jemarinya ada lima, tapi satunya pendek. Tanda lahirnya Carmi. Sama seperti di sini, sama Eti),” kata Ilyas, yang sulit berbahasa Indonesia kepada Kompas.com.

Ilyas berharap, Carmi dapat segera dipulangkan ke tanah air. Dia mengucapkan terima kasih banyak pada Pemerintah Indonesia dan semua pihak yang sudah membantu menemukan dan membawa pulang Carmi.

Sebelumnya diberitakan, anak pertama Ilyas dan Warniah, berangkat menjadi TKW sebagai pembantu rumah tangga pada tahun 1988 atau 31 tahun lalu.

Baca: Kemlu Sebut 4 TKW yang Tewas Saat Kebakaran di Arab Saudi Diduga Undocumented dan Overstay

Saat itu, Carmi baru saja lulus sekolah tingkat sekolah dasar dengan usia sekitar 13 tahun. Namun, untuk persyaratan, usianya dituakan.

Ilyas dan Warniah berulang kali melarang Carmi pergi merantau, dan memintanya tetap di Cirebon.

Namun, banyaknya orang yang pergi ke Arab Saudi dan sukses membuat Carmi tergiur.

Dia memilih kerja untuk membantu ekonomi kedua orangtuanya sebagai buruh tambak garam. Dia juga ingin membantu biaya adik-adiknya bersekolah.

Sofiyudin, paman Carmi menyebut, pihak keluarga masih dapat berkomunikasi hanya melalui surat menyurat.

Itupun dilakukan dengan sangat jarang. Carmi juga tidak pernah sekalipun mengirimkan uang.

Dia hilang kontak hingga keluarga mendatangi BNP2TKI dan KBRI di tahun 1995 silam. Itu adalah telepon terakhir hingga hari ini atau selama 24 tahun.

Baca: TKW Tewas Terbakar di Arab Saudi, Kaini Telepon Ortu di Lombok NTB Ingin Pulang usai Ibadah Haji

KBRI Riyadh melalui akun instagramnya @kbri_riyadh, mengunggah tiga buah foto Carmi. 

“Alhamdulillah, atas upaya intensif KBRI Riyadh, pada bulan Agustus 2019 kebedaraan Carmi terlacak di desa Al Amar, Propinsi Gaseem yang berjarak sekitar 400km dari Riyadh. Tim perlindungan Warga KBRI Riyadh segera bergerak menuju lokasi dan didapati kondisi Carmi dalam kondisi fisik yang baik dan selama 31 tahun bekerja pada majikan yang sama,” tulisan paragraf kedua akun tersebut.

Di akhir unggahan tersebut, @KBRI_Riyadh menulis, mereka akan berunding dengan majikannya untuk meminta gaji Carmi yang belum dibayarkan selama 31 tahun.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved