Berita Banjarbaru
Para Prajurit Muda Unjuk Kemampuan Bongkar Senjata hingga Aksi Penyergapan Terorisme
Prajurit muda yang telah menyelesaikan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang I Tahun Anggaran 2019 menunjukkan kemampuan dan keahliann
Penulis: Aprianto | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Prajurit muda yang telah menyelesaikan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang I Tahun Anggaran 2019 menunjukkan kemampuan dan keahliannya, Sabtu (7/9).
Setelah upacara penutupan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang I Tahun Anggaran 2019 di Lapangan Rindam VI Mulawarman Banjarbaru, mereka melakukan aktraksi di hadapan Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Subiyanto dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Hasil latihan dan pendidikan selama proses Dikmata ditampilkan.
Para siswa yang sudah dinyatakan sebagai prajurit TNI AD menunjukkan kemampuannya.
Keahlian yang ditunjukkan seperti kemampuan bongkar pasang berbagai jenis senjata api, kemampuan mengatasi aksi premanisme, kemampuan bela diri, atraksi kemampuan di medan pertempuran hingga penanganan aksi terorisme.
Layaknya medan perang sungguhan, suara tembakan dan suara leduman mewarnai kegiatan penutupan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang I Tahun Anggaran 2019.
Baca: Bagikan Video Vulgar Nikita Mirzani, Poppy Kelly Akhirnya Minta Maaf pada Elza Syarief
Baca: Beraksi Bersama Wanita, Oknum TNI Tembak Sopir Taxi Online Gocar, Jenazah Dibuang di Tol Jagorawi
Baca: Tak Sekadar Liburan, Syahrini dan Reino Barack Lakukan Chek Up di Singapura, Terkait Kehamilan?
Baca: Pangdam VI/Mulawarman Tutup Pendidikan Pertama Tamtama TNI AD Gelombang I Tahun 2019
Para prajurit muda ini melakukan aksi di medan perang dengan melumpuhkan para terorisme.
Dengan strategi perang yang mumpuni, mereka berhasil menghalau dan melumpuhkan para terorisme.
Aksi mereka tidak hanya ditonton oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Subiyanto dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, namun juga keluarga yang hadir pada kegiatan penutupan itu.
Lebih unik lagi, pada atraksi itu juga ada prajuti muda yang mengenakan pakaian Suku Dayak Maanyan dari Kalimantan Tengah.
Dengan menggunakan sumpit, dua prajurit muda ini juga beraksi, ikut membantu menghalau para teroresme.
"Senjata sumpit merupakan senjata yang biasa digunakan untuk berburu hewan," kata Suriano, prajurit muda yang menggunakan sumpit saat atraksi.
Dikatakannya sumpit atau dalam bahasa Dayak disebut sipet ini memang harus punya keahlian khusus menggunakannya.
"Anak sumpit terbuat dari bambu atau kayu Ulin. Bagi kami suku Dayak Maayan, sudah terbiasa menggunakan Sumpit," lanjutnya.
Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Subiyanto mengatakan bahwa penggunaan sumpit itu merupakan keahlian khusus yang dimiliki oleh prajurit.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/penutupan-dikmata-di-lapangan-rindam-vimulawarman-dan-atraksi-prajurit.jpg)