Ekonomi dan Bisnis

Produksi Tas Sasirangan Milenial dari Kotabaru Mulai dari Rp 35.000

Para pelaku usaha pun berlomba-lomba menginovasi produk-produk yang berbeda dan unik agar memiliki nilai estetika lebih dan mudah untuk dipasarkan.

Penulis: Mariana | Editor: Eka Dinayanti
Istimewa/Muliyana Ainoor
Owner tas sasirangan dari Kotabaru sedang mengemas produknya untuk dikirim ke costumer. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bisnis atau usaha tas homemade terbilang cukup banyak dan pesat.

Para pelaku usaha pun berlomba-lomba menginovasi produk-produk yang berbeda dan unik agar memiliki nilai estetika lebih dan mudah untuk dipasarkan.

Hal ini yang dilakukan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Kotabaru, Muliyana Ainoor, yang berupaya mengembangkan produk berbahan dasar kain khas Banua, sasirangan.

Diceritakannya, sejak enam tahun lalu telah memulai usaha handycraft yang berbahan dasar flanel.

Baca: Babak Baru Perseteruan Nikita Mirzani dan Elza Syarief Kuasa Hukum Sajad Ukra, Polisi Siap Panggil

Baca: 7 Fakta Video Asusila Mbak Cantik Berseragam PNS di Purwakarta, Ternyata Guru, Keduanya Dipecat

Baca: Citra Kirana Tak Berkutik Digoda Ryana Dea, Kabar Pernikahan dengan Rezky Aditya?

Kemudian Muliyana juga mencoba peruntungan berdagang bros, lalu sempat pula menghias keranjang dari botol mineral.

"Setelah itu tiga tahun terakhir saya coba membuat tas dari kain secara otodidak, lalu muncul ide untuk ikut memperkenalkan dan menyebarluaskan kain khas daerah sendiri, kalau dijual berupa kain dan pakaian jadi kan sudah banyak, sedangkan tas unik belum banyak," ungkapnya kepada Banjarmasinpost.co.id.

Dia juga menggali kreativitas agar tas buatannya disukai semua kalangan terutama supaya generasi milenial menjadi tertarik.

"Dibuat lah tas-tas sasirangan yang beraneka model. Agar setiap orang yang memakainya secara tidak langsung juga ikut memperkenalkan kain sasirangan itu sendiri. Tidak hanya bisa dipakai formal tapi juga bisa di pakai untuk momen santai," imbuhnya.

Produk yang dibuatnya beragam mulai dari dompet sampai dengan ransel, dari yang casual sampai yang formal, dari harga Rp 35.000-500.000.

Pemasaran produk sasirangan ini hanya via online, yakni media sosial Facebook dan Instagram.

Dari hasil usahanya Muliyana mendapatkan omzet Rp 3-5 juta per bulan.

"Untuk meningkatkan penjualan kami berikan potongan harga untuk pembelian di atas 3 pcs dan seterusnya dari 10-25 persen," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved