Berita HSS
Gara-gara Masak Jengkol, Rumah Kakek Asra di Padang Batung HSS Ini Terbakar
Musim kemarau ekstrem tak hanya rawan kebakaran hutan dan lahan, tapi juga rawan kebakaran di permukiman penduduk
Penulis: Hanani | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Musim kemarau ekstrem tak hanya rawan kebakaran hutan dan lahan, tapi juga rawan kebakaran di permukiman penduduk. Untuk itu kewaspadaan terhadap api harus selalu ditingkatkan.
Sebab, jika lengah atau lalai kehilangan tempat tinggalpun mengangcam.
Seperti terjadi pada seorang warga bernama Asra. Kakek berusia 75 tahun ini rumahnya terbakar, Minggu 22 September 2019, pukul 21.30 wita.
Penyebabnya karena warga Desa Kaliring Rt 01 RK 01 Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini memasak jengkol di pekarangan belakang rumahnya.
Baca: Tertangkap Basah Bakar Lahan, Saberan Harus Berurusan dengan Polisi
Baca: Kerusuhan di Wamena: Dipicu Hoaks, Kantor Bupati Dibakar, Warga Mengungsi, Penerbangan Ditunda
Baca: BERLANGSUNG! Link Live Streaming Persija vs Barito Putera di Indosiar, Ini Susunan Pemain Kot
Dia memasak di atas tungku menggunakan kayu bakar, lalu ditinggal pergi keluar rumah untuk mencari suatu keperluan di warung.
Disamping tungku tersebut, rupanya terdapat benda mudah terbakar, kayu dan ranting yang udah kering.
“Diduga bara api dari kayu di bawah tungku untuk memasak jengkol tadi ditiup angin, membuat api menjalar ke sekitarnya. Kemudian mengenai ranting dan kayu-kayu di sekitarnya hingga membakar dua gudang barang milik Norainah, serta bagian dapur rumah kakek Asra,” kata Yofi, Satgas dari BPBD dan KesbangPol HSS yang dikonfirmasi banjarmasinpost.co.id, Senin (23/9/2019).
Beruntung peristiwa itu tak menimbulkankorban jiwa, dan tak sampai menghanguskan rumah kakek Asra. Yang terbakar hanya bagian dapur karena api dapat dipadamkan sekitar pukul 22.00 wita atau setengah jam kemudian oleh 12 unit pemadam kebakaran yang berjuang menaklukkan kobaran api.
Meski demikian, kerugian materiil yang ditimbukan akiba musibah tersebut ditaksi Rp 8 juta. (banjarmasinpost.co.id/hanani)
