Kriminalitas Jakarta
UPDATE Demo Mahasiswa dan Pelajar di DPR, 11 Mahasiswa Masih Dirawat & 1 Orang Kritis
Aksi demonstrasi mahasiswa dan pelajar di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Selasa (24/9/2019) dan Rabu berujung ricuh.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Aksi demonstrasi mahasiswa dan pelajar di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Selasa (24/9/2019) dan Rabu berujung ricuh.
Para mahasiwa menolak pengesahan revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP). Aksi unjuk rasa mereka berujung rusuh hingga larut malam.
Akibatnya, sejumlah fasilitas publik rusak dan sejumlah ruas jalan ditutup, termasuk jalan Tol Dalam Kota.
Aksi unjuk rasa juga berlangsung keesokan harinya, Rabu. Namun, kali ini aksi dilakukan oleh siswa Sekolah Teknik Mesin (STM).
Tujuan mereka tampaknya tak seperti mahasiswa yang menolak UU KPK maupun RKUHP. Sebab, belum sampai di Gedung DPR para pelajar ini sudah melempar batu, petasan, hingga bom molotov ke arah polisi.
Baca: BREAKING NEWS - Eks Vokalis Banda Neira atau Eks Wartawan Tempo Ananda Badudu Ditangkap Polisi
Baca: Kesombongan Syahrini Istri Reino Barack Terpatahkan, Bukan Tentang Jet Pribadi Kakak Aisyahrani
Baca: Jadwal & Live Streaming Korea Open 2019 Jumat (27/9) Perempatfinal, Marcus/Kevin vs Fajar/Rian
Polisi akhirnya menembakkan gas air mata dan terjadi saling lempar batu dengan massa. Bentrokaan massa juga terjadi hingga malam hari.
Jatuh korban
Aksi dalam dua hari tersebut menimbulkan korban luka, baik dari demonstran maupun polisi.
Polisi menahan demonstran yang masih berkeliaran hingga jelang tengah malam.
Hingga Rabu lalu, diketahui ada 273 orang sempat dirawat di rumah sakit setelah demo di sekitar Gedung DPR. Namun, sebagian besar dari mereka sudah dipulangkan. Tersisa belasan pasien yaang masish dirawat intensif.
"Per jam 10.00 WIB tadi pagi, yang masih dirawat di rumah sakit jumlahnya 19 orang. Ada di beberapa rumah sakit, yang paling banyak 11 orang di RSAL Mintoharjo, sama RSPP ada tiga orang," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu.
Anies mengatakan, sebanyak 24 rumah sakit disiagakan untuk merawat korban. Korban paling banyak dibawa ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Mintoharjo dan Rumah Sakit Pusat Pertamina.
Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Anies menyampaikan, kebanyakan pasien yang dirawat karena sesak napas, kurang gula, dan kelelahan.
Dari total korban yang dirawat di rumah sakit, ada tiga orang yang harus dioperasi. Tiga korban itu mengalami luka serius.