Kriminalitas Jakarta
UPDATE Demo Mahasiswa dan Pelajar di DPR, 11 Mahasiswa Masih Dirawat & 1 Orang Kritis
Aksi demonstrasi mahasiswa dan pelajar di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Selasa (24/9/2019) dan Rabu berujung ricuh.
Hasilnya, Faisal mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang pada bahu kanan.
Faisal kemudian menjalani dua operasi dan sempat kritis. Namun, pada Kamis kemarin ia sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga.
Mahasiswa yang melakukan Aksi Tolak RUKHP di Depan Gedung DPR/MPR dIpukul mundur Polisi hingga Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).(KOMPAS.com/M ZAENUDDIN)
Ratu Agung, ibunda Faisal mengatakan, putranya sudah mulai bisa berbicara dan bisa mengenali keluarganya.
"Alhamdulilah pagi tadi tadi pas saya lihat, dia bicara dengan saya dan papanya. Terus pas di tanya siapa saya dia kenal papah mamahnya, terus kenal siapa dirinya, sama sekolahnya di mana, alamatnya di mana sudah hafal dia," ujar Ratu saat ditemui di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat.
Ratu mengungkapkan, Faisal sempat mengeluarkan air mata setelah sadar dan bertemu keluarga. Ia merasa senang kondisi anaknya sudah lebih baik.
"Alhamdulilah setelah 24 jam ya dia bedah saraf anak itu bisa berbicara dan ingat kami. Kami bersyukur sekali, banyak yang doain," kata dia.
Meski membaik, Ratu mengatakan, anaknya itu belum bisa terlalu banyak diajak berbicara. Apalagi terkait peristiwa yang terjadi padanya.
Ratu mengatakan dokter juga mengingatkan bahwa anaknya masih trauma.
11 pelajar sempat dirawat
Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat menangani 11 orang korban dalam demo pelajar, Rabu. Direktur Rumah Sakit Pelni dr Dewi Fankhuningdyah, menyatakan, 11 orang itu telah dipulangkan.
"Semuanya kemarin sore hingga pagi ini sudah dipulangkan 11 orang. Semuanya luka ringan dan rawat jalan," ujar Dewi di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis.
Luka ringan yang dialami korban, kata Dewi, rata-rata karena terkena gas air mata.
"Semua luka ringan kena gas air mata dan luka lecet. Belum dapat ditentukan (apakah lukanya karena benda tumpul)," katanya.
Ia mengatakan, rata-rata korban aksi tersebut berstatus pelajar.