Kriminalitas Jakarta
UPDATE Demo Mahasiswa dan Pelajar di DPR, 11 Mahasiswa Masih Dirawat & 1 Orang Kritis
Aksi demonstrasi mahasiswa dan pelajar di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Selasa (24/9/2019) dan Rabu berujung ricuh.
"Ada tiga pasien yang dilakukan operasi karena pendarahan selaput otak, pendarahan otak, dan trauma tulang belakang," kata dia.
Sementara dari data Polda Metro Jaya, sebanyak 265 mahasiswa mengalami luka-luka pascademo itu. Dari jumlah tersebut terdapat sejumlah mahasiswa yang harus dirawat inap di sejumlah rumah sakit.
"Kami sudah mendatakan ada sebanyak 254 (mahasiswa) yang dirawat jalan di beberapa rumah sakit. Kemudian, ada 11 orang yang dirawat inap," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono.
Gatot belum menyebutkan penyebab luka-luka yang dialami mahasiswa. Namun kata dia, beberapa mahasiswa dirawat karena terkena gas air mata.
"Ada mahasiswa yang kena gas air mata. Kemudian, karena dorongan mereka lari dan lain-lain kami masih dalami sebabnya apa," ujar Gatot.
Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Dr Kurniawan Iskandarsyah mengatakan, total ada 90 pasien yang merupakan demonstran mendatangi RSPP untuk mendapatkan pengobatan pada Selasa sore hingga malam hari. Dari 90 orang tersebut, hanya tiga orang yang dirawat inap di RSPP.
Satu di antaranya dirawat di ruang ICU.
"Kami belum bisa beri informasi nama, kami harus izin keluarga, sementara tiga orang ini laki-laki dengan usia 1 orang 19 tahun, yang 2 orang 20 tahun," ujar Kurniawan.
Sementara itu, Agus W Susetyo, Head of Business Management RSPP menyampaikan dari seluruh pasien yang mendatangi RSPP, semuanya bisa ditangani pihak rumah sakit.
Dua orang korban mengalami trauma tumpul di bagian kepala dan satu orang mengalami memar di bagian punggung. Salah satu korban yang mengalami trauma di bagian kepala dirawat intensif di ruang ICU.
Meski begitu, dokter menyebutkan ketiganya dalam kondisi stabil tetapi belum bisa dirawat secara konservatif. Pihak dokter tidak bisa memastikan penyebab dari trauma tumpul yang dialami korban.
"Trauma tumpul itu bisa terjatuh, terbentur temennya, bisa kena barang keras, penyebab aslinya kita enggak bisa tahu," ujar Agus.
Mahasiswa Al Azhar sempat kritis
Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia, Faisal Amir, ditemukan tak sadarkan diri di kawasan Senayan, Selasa sekitar pukul 19.00 WIB. Ia dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) RS Pelni oleh teman-temannya dan sejumlah pegawai proyek.
Tim dokter di IGD RS Pelni kemudian memeriksa kondisi Faisal.