Berita Banjarmasin

Tolak Pertambangan di Meratus, Ratusan Mahasiswa di Banjarmasin Kembali Turun ke Jalan

Dimotori Aliansi BEM se-Indonesia, Mahasiswa di Kota Banjarmasin kembali turun ke jalan menolak tambang di pegunungan Meratus

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/achmad maudhody
Aksi Aliansi BEM se-Indonesia turun ke Jalan di Kota Banjarmasin Suarakan Tolak Pertambangan Meratus 

Ratusan mahasiswa di Kota Banjarmasin turun ke jalan. Mereka menolak  aktivitas pertambangan di pegunungan Meratus

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Aksi unjuk rasa kembali warnai Kota Banjarmasin, kali ini berlokasi di Bundaran Hotel A persimpangan Jalan Lambung Mangkurat dan Pangeran Samudera Banjarmasin, Jumat (4/10/2019).

Unjuk rasa kali ini dimotori Aliansi BEM se-Indonesia yang libatkan kurang lebih seratus mahasiswa.

Membentuk lingkaran dibalut dengan spanduk panjang berisi slogan dan kata-kata protes, mereka melakukan orasi di tengah lalu lalang arus lalu lintas Kota Banjarmasin.

Spanduk panjang bertuliskan #savemeratus dan #climateemergency dibentangkan oleh para mahasiswa yang gunakan jas almamater berbagai macam warna kebanggaan kampusnya masing-masing.

Baca: Laga Persiba dan Martapura FC Ricuh, Begini Penjelasan Manajer Laskar Sultan Adam

Baca: 2 Artis Cantik Dekat Roger Danuarta yang Bikin Cut Meyriska Cemburu Terbongkar, Siapakah Mereka?

Baca: Terjerat Narkoba, Sanksi Berat hingga Pemecatan Bakal Dijatuhkan Bagi Oknum ASN Pemko Banjarbaru Ini

Baca: Terkuak Kuasai 7 Bahasa Asing, Sosok Kopda Hardius Viral, Ternyata Belajar Lewat Media Sosial

Tak hanya mahasiswa dari Kalsel, ada puluhan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Indonesia.

Pada aksi kali ini, mahasiswa pengunjuk rasa kembali menyuarakan terkait penolakannya terhadap rencana eksplorasi dan kegiatan pertambangan di kawasan Pegunungan Meratus di Kalsel.

Belasan orator bergantian naik ke atas mobil pick up sambil memegang pengeras suara orasikan penolakan mereka atas rencana eksplorasi di Meratus.

Mereka menilai penolakan mereka tak hanya sebatas menolak eksplorasi pertambangan namun juga memikirkan potensi dan akibat yang meluas jika kawasan Pegunungan Meratus juga dibabat.

"Meratus tidak cuma soal pertambangan karena akan ada banyak dampak yang meluas termasuk mengancam terwujudnya konsep kemandirian pangan," kata salah satu orator.

Salah satu koordinator aksi, Ghulam Reza nyatakan kurang lebih ada 40 kampus yang mahasiswanya hadir mengikuti unjuk rasa ini.

Koordinator Walhi Kalsel, Kisworo yang turut hadir pada aksi ini nyatakan berterimakasih kepada Aliansi BEM se-Indonesia yang ikut menyuarakan dan turut perjuangkan tagar Save Meratus di Kalsel.

Menurutnya Pegunungan Meratus memiliki jasa besar kepada kehidupan masyarakat di sekitarnya.

"Udara masih bersih, air masih bersih ini jasa Meratus," kata Kisworo.

Dijelaskannya, Kawasan Meratus yang membentang di 9 Kabupaten dari 13 Kabupaten/Kota di Kalsel menjadi rimba terakhir yang patut untuk dilindungi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved