Berita Tanahlaut
Pengrajin Nipah Desa Asam-asam Tanah Laut Tolak Sawit Plasma, Belum Ada Titik Temu dengan Perusahaan
Pengrajin Nipah Desa Asam-asam Tanah Laut Tolak Sawit Plasma, Belum Ada Titik Temu dengan Perusahaan
Penulis: Milna Sari | Editor: Royan Naimi
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pembuat atap dari daun nipah Desa Asam-asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanahlaut, menolak adanya aktifitas pemangkasan tanaman Nipah di Desa Asam-asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.
Warga Desa Asam-asam yang kebanyakan bekerja sebagai pembuat kerajinan Nipah, merasa dengan adanya peralihan lahan dari kebun Nipah menjadi sawit, merugikan pihaknya yang sehari-hari bekerja dari Nipah.
"Itu sumber rezeki kami, kalau itu diganti dengan sawit kemana kami mencari Nipah lagi," ujar salah satu warga Asam-asam, Yadi kepada Banjarmasinpost.co.id, Rabu (9/10/2019).
Ia mengaku kecewa dengan pemerintah yang menerima lahan nipah tersebut menjadi lahan sawit plasma.
Baca: Motor Matic NMax yang Laris Manis Showroom Motor Bekas di Banjarmasin, 3 Hari Dipajang Langsung Laku
Baca: Heboh Video Syur Bebby Fey, Seteru Atta Halilintar Ngaku Ketagihan Ditiduri Genderowo, Ini Sebabnya
Baca: Dibongkar Luna Maya! Kondisi Sebenarnya Rumah Tangga Raffi Ahmad & Nagita Slavina, Pakar Ungkap Ini
Baca: Kemarahan Laudya Cynthia Bella ke Raffi Ahmad, Perlakuan Suami Nagita Slavina Disinggung Istri Emran
Baca: Ulah Nikita Mirzani Makan Korban Lagi, KPI Hentikan Pagi Pagi Pasti Happy Susul Hotman Paris Show
Terkait kepemilikan lahan kebun Nipah, Yadi mengaku tak tahu. Namun lahan tersebut sudah turun temurun menjadi ladang untuk pembuatan Nipah.
"Kalau itu dijadikan lahan sawit kami nanti kerja apa dan gimana menghidupi kebutuhan keluarga," sebutnya.
Ia berharap pemerintah Kabupaten Tanahlaut bijak dalam mengambil keputusan demi kebaikan bersama.
Meski semapat tak disetujui warga terang Yadi, alat berat yang merobohkan nipah terus bekerja.
Namun setelah adanya pertemuan antara warga dengan perusahaan, pihak perusahaan, alat berat dari PT Borneo Agrosindo yang biasa bekerja pun distop beroperasi.
Sementara itu, Camat Jorong, Alfan saat dikonfirmasi membenarkan adanya keributan antara pengrajin Nipah di Desa Asam-asam dengan perusahaan.
Namun terangnya masalah tersebut akan segera dilakukan mediasi.
"Hanya saja kita belum ketemu titik temu, karena warga tidak mau mediasi dilakukan oleh perwakilan maunya 50 orang langsung turun," sebutnya.
Pada dasarnya lahan nipah yang digarap oleh perusahaan terang Alfan adalah lahan nipah milik warga Desa Muara Asam-asam.
Lahan tersebut dijadikan oleh warga pemilik lahan untuk plasma.
"Mereka yang menolak adalah mereka yang biasa mengambil Nipah secara turun-temurun di sana bukan pemilik lahan nipah,"sebutnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/warga-protes-lahan-nipah-diganti-sawit.jpg)