Ekonomi dan Bisnis
AS Bakal Negosiasi Kesepakatan Damai dengan China, IHSG Terapresiasi ke Zona Hijau
IHSG terapresiasi ke zona hijau pada sesi II perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (11/10/2019).IHSG melejit 82 poin atau 1,36 persen pada level 6.10
Penulis: Mariana | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sempat terkoreksi dalam sepanjang pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terapresiasi ke zona hijau pada sesi II perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (11/10/2019). IHSG melejit 82 poin atau 1,36 persen pada level 6.105.
Senior Equity Brokerage MNC Sekuritas Banjarmasin, Herry Wachiedin menjelaskan, IHSG konsisten menguat sejalan optimisme investor terhadap kemajuan negosiasi damai perang dagang AS vs China.
"Selain itu penguatan rupiah dan kenaikan harga komoditas minyak, nikel dan timah turut menjadi katalis positif bagi IHSG," ucapnya kepada Banjarmasinpost.co.id.
Sektor industri dasar dan aneka industri yang masing-masing menguat 23 poin atau 2,89 persen dan 27 poin 2,46 persen menjadi kontributor utama bagi penguatan indeks hari ini. Sedangkan sektor tambang naik 1,01 persen. Hanya sektor perkebunan yang hari ini turun 1,10 persen.
Baca: Kabar Hujan Es di Bati-bati TanahLaut Belum Jelas, Banyak Tahu Hanya Hujan Deras
Baca: TRIBUN JUAL BELI On Banjarmasin Post Hari Ini : Mobil Dijual, Lowongan Pekerjaan & Macam-macam Jasa
Baca: Status Karhutla Diturunkan, Hotspot Capai 125 Titik, Kepala BPBD Sebut Petani Bakar Jerami
Baca: Venna Melinda Bereaksi Saat Adik Verrell Bramasta, Athalla Naufal Dikeroyok Orang Tak Dikenal
Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 395,37 miliar di tengah lonjakan IHSG. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 288 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 188,1 miliar, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 156,9 miliar.
Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika diperdagangkan menguat tipis 12 poin atau 0,09 ke posisi Rp 14.137. Nilai transaksi mencapai Rp 8,30 triliun serta volume trading sebanyak 153,85 juta lot saham.
Menurut Herry, dalam kondisi perang dagang ini, pilihan aman direkomendasikannya pada sektor perbankan dan properti, karena ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia. Di sisi lain, terdapat tekanan dari rendahnya daya beli masyarakat.
Baca: Tak Ingin Terganggu, Pedangdut Cantik Banua Adiez Momo Matikan HP saat Liburan
Baca: Maia Estianty Terpancing Buka Luka Lama dengan Ahmad Dhani Saat Ibu Al El Dul Jadi Juri Idol
Baca: Sesuaikan Lidah Orang Banjar, Nasa Hotel Banjarmasin Launching Dua Menu Baru
Karenanya, dia merekomendasikan empat saham perbankan BUMN, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Saham bank swasta nomor satu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga layak dikoleksi. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
