Berita Banjarbaru
Status Karhutla Diturunkan, Hotspot Capai 125 Titik, Kepala BPBD Sebut Petani Bakar Jerami
Meski status darurat Karhutla diturunkan menjadi siaga Karhutla, oleh Pemprov Kalsel, sejak Senin (7/10/2019) lalu. Namun, hotspot terpantau 125 titik
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Meski status darurat Karhutla diturunkan menjadi siaga Karhutla, oleh Pemprov Kalsel, sejak Senin (7/10/2019) lalu. Namun, tidak menjamin potensi Hot spot di Kalsel menurun.
Justru, kemarin terekam ada 125 hotspot yang muncul di seluruh kawasan Kalsel.
"Ya meski status diturunkan, tapi petugas tetap patroli. Buktinya ini 125 Hot spot kemarin ada. Dugaannya ini karena petani yang membakar jerami untuk menghadapi musim tanam," kata 
Kepala BPBD Kalsel, Wahyuddin, Jumat (11/10/2019) .
Sebenarnya sebanyak 125 hotspot yang muncul ini mengganggu, tetapi dari segi asap memang tidak seberapa, karena terbakar lalu hilang.
"Hal ini berbeda halnya dengan lahan rawa gambut yang asapnya produksi terus tak hilang tanpa perendaman air,” ujar Wahyuddin.
Baca: Venna Melinda Bereaksi Saat Adik Verrell Bramasta, Athalla Naufal Dikeroyok Orang Tak Dikenal
Baca: BREAKING NEWS: 9 Rumah Warga Desa Sawahan Kecamatan Cerbon Kabupaten Batola Diterjang Puting Beliung
Baca: NEWSVIDEO : Bantuan TNI Melalui TMMD, Warga Libarusungkai Halong Kabupaten HSU Kini Mudah Bepergian
Baca: Sesuaikan Lidah Orang Banjar, Nasa Hotel Banjarmasin Launching Dua Menu Baru
Dijelaskannya, titik sebanyak terbanyak ada di Kabupaten Banjar, Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Tanah Laut.
Kebakaran yang terjadinya memang kebanyakan di lahan pertanian, tetapi bisa juga menyebar ke lahan lainnya.
Meski lahan pertanian penegak hukum juga tegas apabila tertangkap tangan akan diproses secara hukum.
Masih Wahyuddin, saat ini penanganan Karhutla masih diturunkan sebanyak 5 heli water bombing dan 2 heli patroli masih digunakan. Mudahan masih sampai dengan akhir Oktober 2019.
Perlu diketahui, karena tingginya kejadian Karhutla yang berdampak kabut asap, pada 23 September lalu pemprov menaikkan status siaga menjadi darurat selama 14 hari. Statusnya dikembalikan ke siaga. Sesuai jadwal status siaga akan berakhir hingga 31 Oktober.
Dia bercerita, bahwa sempat dinaikkan ke tanggap itu karena berdasar Hasil pengujian indeks standar pencemaran udara (ISPU) di kawasan Bandara Syamsuddin Noor di tanggal tersebut menunjukkan hasil parameter partikel udara di angka 262, atau sangat tidak sehat. Normalnya partikel udara adalah di angka 0-100.
Selain itu, tiga daerah yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Balangan sudah menetapkan status darurat Karhutla lebih dini. Atas dasar itulah pemprov kala itu menaikkan status dari siaga ke darurat Karhutla.
Nah, soal alasan diturunkannya status darurat Karhutla adalah sudah mulai turunnya hujan hampir disemua daerah. Titik api juga sudah jauh berkurang seiring hujan mulai mengguyur.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru, Suriannor, menambahkan pihak BPBD Kota bersama TNI/Polri masih harus tetap waspada. Sebab, sewaktu-waktu api bisa saja muncul kembali. "Kami masih memantau kawasan itu sampai musim hujan tiba," ungkapnya.
Dia berharap agar masyarakat bersama-sama tetap menjaga Kota Banjarbaru dari kebakaran hutan dan lahan. "Mari kita jaga bersama daerah kita, dengan cara tidak melakukan pembakaran," harapnya.
Baca: BERLANGSUNG! Link Live Streaming Persebaya vs Borneo FC Liga 1 2019, Siaran Langsung Indosiar
Baca: Barito Putera U-20 Ingin Ciptakan Sejarah, Bertekad Boyong Tropi Liga 1 U-20 2019 Ke Banua
Baca: LIVE MOLA TV! Cara Live Streaming Ceko vs Inggris di Kualifikasi EURO 2020, Tak Siaran Langsung TVRI
Sementara itu, amannya Guntung Damar dari kebakaran lahan juga disampaikan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Sahruddin.
"Iya sudah mulai aman, namun kita tetap waspada sampai status siaga karhutla berakhir pada 31 Oktober 2019 nanti," ucapnya. (banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)
 
												

 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											