Berita Balangan

Bangun Pasar Budaya, Pasar Ini Bakal Terapkan Sistem Pembayaran Pakai Uang Koin

Warga Desa Balida membangun fasilitas pasar yang rencananya akan menjadi pasar budaya

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Hari Widodo
Dari Saridin untuk BPost
Warga Desa Balida, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan sedang mendirikan bangunan yang diperuntukan sebagai Pasar Budaya 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Agendakan membuka pasar budaya, sejumlah warga Desa Balida, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan dipimpin oleh Kepala Desa Balida, Sahridin mendirikan bangunan pasar.

Mereka bekerjasama untuk membuat pasar tersebut yang ke depannya bakal dijadikan sebagai tempat pasar budaya.

Rencananya, Pasar Budaya di Desa Balida akan dibuka pada Desember mendatang. Namun berbagai persiapan sudah dilakukan. Terutama untuk lokasi dan bangunan yang mengisi pasar tersebut.

Warga dan kepala desa bergotong royong membuat warung untuk di tempati pada Pasar Budaya. Selain itu, mereka juga mendirikan gerbang, gazebo dan lapangan serta selfi spot.

Baca: Jelang Barito Putera vs Perseru Badak Lampung Liga 1 2019, Menang Barito Putera Naik Empat Tingkat

Baca: Sifat Buruk Nikita Mirzani Buat Hotman Paris Melongo, Seteru Syahrini & Barbie Kumalasari Ucap Ini

Baca: Peringati Hari Pangan Sedunia 2019, Baznas Kalsel Layani 400 Jiwa di TPA Basirih

Baca: BKD Umumkan Tiga tertinggi untuk Mengisi 5 Jabatan Lowong di Pemprov, ini dia penjelasannya

"Lokasi Pasar Budaya ini berada di RT 3, adapun luas lahan perkebunan buah kurang lebih 2000 m2, tanahnya bersifat sewa," ucap Kepala Desa Balida, Sahridin.

Rencananya, tambah Sahridin, acara pasar budaya dilaksanakan dua kali dalam satu bulan, konsep pasar budaya pun diadopsi dari Pasar Papringan Kabupaten Tumenggung jawa tengah.

Pasar Budaya dibangun menggunakan dana Bumdes yang bersumber dari modal desa dan CSR Adaro. begitupun pengelolaannya yang juga dilakukan oleh Bumdes.

Tak tanggung-tanggung, Pasar Budaya juga menyajikan wisata kuliner tradisional yang sebagian persen keuntungannya dipungut Bumdes melalui retribusi desa yang peraturan dan kelengkapannya masih digodok dan dipelajari.

Adapun konsep Pasar Budaya tradisional jelas Sahrudin ialah setiap pengunjung nantinya akan dihibur kesenian tradisional (Sanggar Seni Balida Satria) Desa Balida.

"Dan juga disediakan bermacam alat permainan tradisional seperti balogo, bagasing, batungkau, badako, dan lainnya," katanya.

Tak hanya itu di Pasar Budaya juga akan disediakan tempat Selfyspot untuk menarik pengunjung. Bahkan menawarkan sistem pembayaran menggunakan uang koin.

"Tahun depan rencananya akan selalu kami inovasi, seperti bikin tempat outbond, flying fox, panjat tebing atau hill climb jembatan tali antar pohon, dan lainnya," ungkapnya.

Sahridin mengharapkan, melalui keberadaan Pasar Budaya tersebut, nantinya, dapat memberdayakan warga Desa Balida, dari panitia, penjual, pelaku seni, melibatkan semua unsur desa, serta berkembangnya masakan tradisional warga desa.

Baca: Lagi, Ifan Seventeen Kepergok Bareng Citra Monica! Kisah Pilu Sepeninggal Dylan Sahara Terungkap

Baca: Kepala Kompol Niko Bersimbah Darah, Dibacok Saat Buru Pengedar Sabu, Begini Kronologisnya

Baca: Cuplikan Gol dan Hasil Akhir Timnas U-19 Indonesia vs China di Laga Ujicoba, Skor Akhir 3-1

Ia juga mengatakan, Pasar Budaya dapat melestarikan seni budaya tradisi dan kearifan lokal. Selain itu memberikan pengetahuan atau edukasi tentang olahraga tradisional.

Tentunya kegiatan itu juga akan menciptakan kesadaran gotong royong antar warga, dan yang pastinya bertujuan untuk pengembangan Bumdes yang akan menuju PAD desa.

(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved