Yayasan Adaro Bangun Negeri
YABN Kenalkan Pertanian Organik
Dalam pertanian konvensional penggunaan bahan agrokimia memang dinilai cukup berhasil karena dapat meningkatkan produktivitas dibidang pertanian dan p
“Untuk membuat pupuk cair, bahan utama urine sapi dicampur dengan beberapa bahan lain seperti gula tetes tebu, lengkuas, jahe, tembakau yang sudah direbus sebelumnya dan digabung ke dalam media fermentasi, ditutup dan didiamkan selama kurang lebih 15 sampai 21 hari sebelum bisa digunakan. Pupuk cair ini selain sebagai bahan nutrisi tanaman sekaligus dapat menjadi pestisi dan abati yang dapat mengusir hama,” katanya.
“Dengan menjalankan pertanian organik di lahan pertaniannya, petani seperti melakukan investasi terhadap lahan pertaniannya, karena lambat laun lahan yang diberi pupuk organik akan semakin subur dan produksi bisa semakin meningkat,” jelas Jumar.
Pertanian organik merupakan budidaya tanaman berwawasan lingkungan dengan memperhatikan sifat-sifat, kondisi dan kelestarian lingkungan hidup. Dengan demikian, pemanfaatan sumber alam nabati dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga kerusakan dan menurunnya kualitas lingkungan dapat dihindari.
Melalui program ini, YABN berharap dapat memberikan bukti kepada petani dan menepis anggapan bahwa pertanian organik tergolong mahal dan sulit untuk dikembangkan serta untuk mendukung pencapaian kedaulatan pangan. (aol/*)
