Berita Banjarbaru

Gambut Diguyur Hujan, Bandara Syamsudin Noor Justru Diselimuti Kabut Asap, Begini Penjelasan BPBD

Hujan yang mengguyur Kota Banjarbaru justru membuat Bandara Syamsudin Noor tertutup kabut. Penerbangan terpaksa delay.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/aprianto
Suasana di sekitar Bandara Syamsudin Noor masih tertutup kabut asap yang mengganggu jarak pandang 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Asap masih saja ada mengintai di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Namun, kali ini asap yang menyelimuti bandara Syamsudin Noor berbeda.

Kepala BPBD Kalsel, Wahyuddin menyebut asap kali ini dampak dari hujan yang mengguyur lahan gambut yang sebelumnya terbakar di sekitar Bandara Syamsudin Noor.

"Ya adanya asap itu karena ada hujan yang membasahi di lahan gambut yang selama ini terbakar.  90 persen lahan gambut yang terbakar padam semua. Itu kebakarn kecil yang asapnya kalau ada hujan menyeruak," kata Kepala BPBD Kalsel, Wahyuddin.

Dijelaskan Wahyuddin, titik yang terakhir terpantau berada di kawasan Tambak Buluh di Liangangang akses masuk jalan Garuda.

"Hanya asap itu bercampur embun Tidak murni asap Karhutla yang berbau menyengat," tandas Wahyuddin.

Baca: SESAAT LAGI Link Indosiar! Live Streaming TV Online Bali United vs Barito Putera Liga 1 2019

Baca: Kisah Rezky Aditya Bertemu Citra Kirana 10 Tahun Lalu Saat Lamaran Buat Ciki Menahan Tangis

Baca: Pasukan Khusus AS Dikabarkan Bunuh Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dan 2 Istrinya

Baca: Perwira Kowad Dianiaya Dalam Mobil, Sempat Pingsan Lalu Lakukan Perlawanan, Ini Diduga Motifnya

Dijelaskannya, untuk Karhutla saat ini sudah habis semua dan Positif di tanggal 31 Oktober berakhir dengan sendirinya.

Namun, di pagi hari pada Minggu (27/10/2019), asap tebal menyelimuti Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dari rekaman jarak pandang karena asap ini, terdeteksi paling buruk di Landasan Pacu hanya berkisar 200 meter di pukul 07.30 Wita.

Karena itu enam penerbangan yang akan berangkat ke kota tujuan mengalami penundaan keberangkatan atau delayed.

Jarak pandang di landasan pacu hanya berkisar 200 meter saja sehingga pesawat terpaksa standby di apron.

Kepala Komunikasi dan Legal Bandara Syamsuddin Noor, Aditya Putra Patria, menjelaskan kabut asap mulai menyelimuti landasan pacu pada Pukul 06.00 WITA, dengan jarak pandang hanya 800 meter.

Namun, pada Pukul 07.00 WITA, kabut asap semakin menebal dan menembus angka 200 meter.

"Awalnya visibility 800 meter, itu cukup untuk lepas landas, namun justru semakin tebal terjadi pada pukul 07.00," runutnya.

Baca: Bayi Kartika Putri dan Habib Usman Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah 2 Minggu Dilahirkan

Baca: Gadis Muda Vietnam yang Tewas Dalam Kontainer Setor Rp 540 Juta ke Penyelundup, Total Ada 39 Jenazah

Baca: Intip Penampilan Mulan Jameela di Gedung DPR RI, Istri Ahmad Dhani Tampil Glamor?

Pesawat yang mengalami penundaan keberangkatan terpaksa standby di apron menunggu kabut asap mereda.

Dari data yang diterima, ada dua maskapai yang mengalami penundaan, 4 dari Lion Air dan 2 dari Garuda Indonesia.

Untuk menghindari penumpukan penumpang di ruang tunggu bandara, para penumpang terpaksa bertahan di dalam pesawat.

Setelah kabut asap diatas 800 satu persatu pesawat yang mengalami penundaan mulai diberangkatkan.

(banjarmasinpost.co.id /nurholis huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved