Berita HSS

Formasi Guru CPNS 2019 Hanya 36 Orang, Faktanya Kabupaten HSS Kekurangan Lebih dari 300 Pengajar

Dari 261 formasi yang disetujui KemenPAN-RB, 50 persennya adalah tenaga kesehatan. Selebihnya, 36 guru dan 56 tenaga teknis.

Penulis: Hanani | Editor: Elpianur Achmad
FOTO Kepala SMPN 2 Loksado untuk Banjarmasinpost
Sebelum berangkat ke Kandangan, 12 siswa SMPN 2 Loksado dari Desa terpencil Malinau bersama Kepsek mereka berdoa, Minggu (21/4/2019). Selama empat hari mereka tinggal di rumah sewaan sekitar lokasi numpang UN, yaitu SMAN 1 Kandangan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Formasi CPNS Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah diumumkan sejak Senin 11 Nopember dan pendaftaran pun telah dibuka secara online.

Dari 261 formasi yang disetujui KemenPAN-RB, 50 persennya adalah tenaga kesehatan. Selebihnya, 36 guru dan 56 tenaga teknis.

Di antara 36 guru itupun, pantauan banjarmasinpost.co.id, lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Kecamatan Telaga Langsat.

Formasi tersebut, untuk guru Pendidikan Agama Islam, Penjaskes dan Guru Kelas.

Mengenai formasi tenaga pengajar yang cukup minim tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten HSS H  Nordiansyah yang dikonfirmasi banjarmasinpost.co.id, mengatakan formasi yang diterima merupakan kebijakan KemenPAN-RB. Sedangkan DIsdik HSS hanya mengusulkan melalui BKD.

Pendaftar CPNS Kemenag Kalsel Bingung, Belum Ada Formasi yang Diumumkan Hingga Saat Ini

Ini Jumlah Instansi Pemerintah yang Melaksanakan Rekrutmen CPNS 2019

Disdukcapil Balangan Prioritaskan Pelayanan Perbaikan Data Bagi Pendaftar CPNS

 “Soal mengapa banyak formasi untuk penempatan di wilayah Kecamatan Telaga Langsat, di sana memang banyak kekurangan guru tersebut. Tapi sebenarnya di daerah lainnya, juga sama masih kekurangan,”kata Nordiansyah.

Disebutkan, berdasarkan data penerima bantuan dana BOS daerah atau Bosda, ada 900-an guru yang membantu kekurangan tersebut, baik guru SD maupun SMP dan TK.

Terbanyak adalah guru SD, namun, jumlah 900 tersebut termasuk tenaga kependidikan seperti pengelola perpustakaan sekolah. Selain ditutupi guru honor yang digaji berdasarkan Bosda Pemkab HSS, kekurangan juga ditutupi  guru yang bertugas di perkotaan, dengan menambah jam mengajar mereka di sekolah yang kekurangan.

Adapun guru yang masih kurang di HSS dan diajukan ke KemenPAN-RB sebelum pengumuman lalu meliputi guru kelas jenjang TK 23 orang, guru kelas jenjang SD 386, guru PJOK jenjang SD 96 orang, dan guru pendidikan agama  Islam (PAI) jenjang SD 114 orang.

Sisanya adalah guru SMP dengan rincian, tujuh guru Bahasa Indonesia, enam guru Bahasa Inggris, tujuh guru matematika, empat guru IPA, tujuh guriu IPS, 16 guru PJOK, 24 guru Senin dan Budaya, 13 guru PKN, 13 guru PAI, 15 guru bimbingan konseling dan  25 guru prakarya.

Dijelaskan, Kadisdik, sesuai standar pelayanan sekolah, minimal guru SD adalah sembilan, dengan rincian enam guru kelas, plus guru olah raga dan agama serta Kepsek.

CPNS Pemko Banjarmasin yang Lulus Minimal Bekerja 5 Tahun, Mengundurkan Diri Denda Rp 100 Juta

Antisipasi CPNS Terpapar Radikal, KemenPAN-RB Ambil Kebijakan ini

“Faktanya, ada yang hanya memiliki tiga, empat dan lima guru kelas sehingga ditutupi dengan guru berstatus honor. Termasuk guru PJOK dan PAI yang masih kurang. Totak sekolah dasar se-HSS ada 243 SD berstatus negeri, sedangkan SMP hanya 35, tersebar di seluruh kecamatan. Khusus TK, yang negeri hanya TK Pembina.

 Pemkab HSS kata Nordiansyah berharap, tiap tahun, kekurangan tenaga pendidik dan kependidikan bisa tertutupi dengan penerimaan CPNS. Meski demikian, kebijakan tersebut menjadi wewenang pemerintah pusat yang disesuaikan dengan kemampuan APBN.

“Sementara Pemkab HSS mengatasi dengan program Bosda untuk insentif guru honor. Itupun disesuaikan kemampuan keuangan daerah,”katanya. (banjarmasinpost.co.id/hanani)  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved