BPost Cetak

Tiga Sumur di Desa Bedandan Semburkan Gas, Warga Diminta Tak Nyalakan Api

Tiga sumur bor yang dibangun dalam program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Kemensos, menyemburkan gas dan bisa menyala saat ada api.

Penulis: Edi Nugroho | Editor: Hari Widodo
BPost Cetak
BPost Edisi Senin (2/12/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATOLA - Warga di RT 01 dan 02 Sungaisangkai, Desa Bedandan, Kecamatan Cerbon, Kabupaten Baritokuala (Batola), Minggu (1/12/2019) geger.

Tiga sumur bor yang dibangun dalam program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Kemensos, menyemburkan gas yang berbau menyengat dan bisa menyala saat ada api.

Kontan penenemuan gas dari pengeboran dengan kedalaman sekitar 30 sampai 40 meter ini menggemparkan warga Sungai Sangkai. Warga pun silih berganti melihat keberadan api dari sumur bor tersebut.

Tak mau kalah ketinggalan informasi warga, Kaur Keuangan Desa Bedandan Kabupaten Batola, Salfiannor pun mengecek keberadaaan tiga sumur bor yang mengeluarkan api tersebut. Menurut Salfiannor, pekerja sumur bor awalnya menggali kedalaman 40 meter dan ditemukan air asin.

Ditularkan Suami yang Suka ‘Jajan’, Ibu Hamil Kaget Kena HIV

Niatan Sebenarnya Agnez Mo Soal Tak Berdarah Indonesia Dibongkar Pakar, Eks Roger Danuarta Disorot

Demi Beri Layanan Gratis Hapus Tato untuk Masyarakat, Deddy Rela Beli Alat Puluhan Juta

Kuasa Kuantitas

“Saat dipasang pipa penyedot air dan air dialirkan ke atas, ternyata berbau gas. Nah, karena bau gas, pekerja mencoba menyalakan di ujung pipa tersebut dan keluar api. Ternyata ada potensi minyak di Desa Bedandan,” kata Salfiannor.

Salfiannor juga heran pipa besi tempat rambatan gas yang mengeluarkan api tidak panas. Mungkin karena api hanya menyala di ujung pipa sumur bor tersebut.

Salah satu pekerja sumur bor yang mengeluarkan bau seperti gas elpiji, Murakto, menyatakan bau menyengat ini keluar bersama air yang berasal dari bawah tanah. Jika ingin mencium bau gas tersebut, mesin air yang dipakai untuk mengangkat air dari dalam tanah harus dihidupkan terlebih dahulu.

Kemudian dibuat dua cabang, satu untuk gas dan satunya lagi untuk air, sehingga air dan gas tidak tercampur. Jika sudah tercium bau gas, baru kita nyalakan dengan korek api. “Api yang menyala akan semakin membesar seiring lamanya mesin air itu dihidupkan,” katanya.

Sementara itu pekerja pembangunan sumur bor di Sungaisangkai, Desa Bedandan Batola, terpaksa harus menghentikan pekerjaannya menyusul di tiga titik sumur bor yang mengeluarkan percikan api saat dipancing dengan korek api.

“Dari pada nanti timbul masalah bagi warga dan pekerja, untuk sementara pekerjaan pembuatan sumur bor resmi dihentikan sampai menunggu arahan dari Pemkab Batola,” kata Kepala Desa Sungai Sangkai Bedandan, Budhy Gais, Cerbon Batola.

Menurut Gais, warganya juga tak menyangka tiga sumur bor di Sungaisangkai itu mengeluarkan api sehingga keberadaan sumur bor itu sempat menjadi tontotan warga desa.

“Perincian tiga sumur bor yang mengeluarkan api itu yakni di RT 1 sebanyak 2 buah sumur bor dan di RT 2 sebanyak 1 buah. Pembangunan tiga sumur bor dihentikan sejak Jumat (29/11),” jelas Gais.

Menurut Gais, warga RT 01 dan 02 Sungai Sangkai Desa Bedandan, Kecamatan Cerbon, Kabupaten Batola, mengharapkan perhatian secepatnya dari Pemkab Batola agar ada kepastian dari tiga sumur bor di RT 01 dan 02 Sungaisangkai tersebut membayahakan warga atau tidak.

“Iya, warga RT 01 dan 02 Sungai Sangkai Desa Bedandan saat ini gelisah dan resah. Mereka khawatir terjadi ledakan hebat karena ada potensi gas di desa setempat,” kata Gais.

Keberadaan sumur bor di RT 01 dan 02 Sungai Sangkai Desa Bedandan, Kecamatan Cerbon, Kabupaten Batola yang mengeluarkan percikan api, Minggu (1/12) itu akhirnya mendapatkan perhatian dari Camat Cerbon Muhammad Sya’rawi.

Menurut Awi, program bantuan sosial Kemensos untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 10 buah rumah dan 3 buah sumur bor program sarana lingkungan pengolahan air bersih di Sungaisangkai, Desa Badandan, Cerbon.

“Tindakan selanjutnya menyetop kegiatan, koordinasi ke semua pihak terkait, termasuk ke Polsek Cerbon untuk di police line,” kata Awi.

Sementara itu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batola menyikapi cepat keberadaaan sumur bor di RT 01 dan 02 Sungaisangkai yang mengeluarkan percikan api dan meresahkan warga setempat.

“Iya kita akan konsultasi ke sekretaris daerah (sekda), harus bagaimana. Kita juga akan konsultasi ke Dinas Pertambangan Provinsi Kalsel dan Dinas LH Provinsi Kalsel,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batola, Fahriana.

Dinas Pertambangan Provinsi Kalsel resmi meminta semua pekerja menghentikan kelanjutan pekerjaan sumur bor di Sungaisangkai, Desa Bedandan, Minggu (1/12).

“Iya kami minta semua pekerja menghentikan pekerjaan kelanjutan tiga sumur bor yang menyembur api tersebut,” tegas Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Isharwanto.

Menurut Isharwanto, warga setempat diminta tidak membuat sulutan api di dekat titik sumur bor yang ada potensi api dan gasnya.

“Tolong jangan membuat sulutan api di lokasi tiga sumur bor. Saya minta tiga sumur bor itu ditutup dulu dan dilokasir,” katanya.

Gol Lionel Messi di Menit Akhir Menangkan Duel Barcelona Vs Atletico Madrid 1-0, Griezmann Disiuli

Man United Gagal Menang di Old Traford, Ditahan Aston Villa 2-2

Debut Ljunberg, Arsenal Nyaris Kalah Lawan Norwich, Aubameyang Cetak 2 Gol Selamatkan The Gunners

Dikatakan Isharwanto, selama tidak ada sulutan api besar di tiga titik sumur bor, maka tidak akan terjadi ledakan di Desa Sungai Sangkai.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel langsung melaporkan lokasi titik sumur bor yang mengeluarkan api itu ke Meneteri ESDM atau Dirjen Migas.

“Kewenangan potensi gas di dalam bumi itu tidak ada di Provinsi Kalsel atau kabupaten kota. Kalau memang potensi gas di Desa Sungai Sangkai itu besar, maka Dirjen Migas akan melelang lokasi tersebut, menjadi aset negara dan akan dikelola oleh Pertamina. Kita juga akan segera cek ke lokasi untuk pembuatan bahan laporan ke kementrian,” tegas Isharwanto.(ogi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

DPR dan Sikap Kontraproduktif

 

Kurikulum Rakyat Sekolah Partai

 

Jangan Jadi Pepesan Kosong

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved